Rusia: Bukan Kami, Tapi Inggris yang Kerap Gelar Operasi Rahasia

Senin, 21 Mei 2018 - 18:26 WIB
Rusia: Bukan Kami, Tapi...
Rusia: Bukan Kami, Tapi Inggris yang Kerap Gelar Operasi Rahasia
A A A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, pihaknya memiliki informasi yang cukup untuk membuktikan bahwa adalah Inggris, dan bukan Rusia yang cenderung melakukan operasi rahasia di luar negeri.

Hubungan Rusia-Inggris memburuk secara signifikan pada Maret karena setelah adanya serangan dengan menggunakan racun terhadap agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury. London menuduh Moskow berada di balik kejahatan itu, yang menurut Inggris, dilakukan dengan menggunakan agen kimia A234.

"Dari awal, kami mengatakan bahwa ketiga argumen yang diajukan oleh Inggris (pada kasus Salisbury) tidak berdasar. Yang pertama adalah bahwa Rusia selalu melakukan itu, secara historis, dan bahwa dalam budaya kita untuk membunuh orang-orang luar negeri, melaksanakan operasi tersebut," ucap Zakharova, seperti dilansir Sputnik pada Senin (21/5).

"Tampaknya kita telah memberikan materi sejarah yang cukup tentang hal ini. Apalagi, materi membuktikan bahwa intelijen Inggris yang sering terlibat dalam operasi semacam itu, dan mereka selalu telah sempurna dalam upaya untuk menyalahkan orang lain atas kejahatan yang mereka lakukan," sambungnya.

Argumen Inggris lainnya, menurut Zakharova adalah bahwa bahan kimia Novichok, yang dari sudut pandang London adalah agen yang sama dengan A234, diproduksi dan diuji hanya di Rusia. Zakharova menyebut, pada faktanya ada lebih dari 20 negara yang mengembangkan zat ini.

“Kami memberikan informasi bahwa setidaknya 20 negara di wilayah Atlantik Utara saat ini sedang mengembangkan racun itu, termasuk Swedia dan Republik Ceko. Tiga-empat minggu kemudian informasi kami dikonfirmasi oleh yang meletus di Praha, ketika ternyata agen-agen resmi Republik Ceko memiliki substansi ini," ucapnya.

"Argumen ketiga, di mana merupakan dasar posisi Inggris, bahwa zat-zat ini dikirim dari Rusia, sebenarnya disangkal oleh laboratorium Inggris," ungkapnya, yang menambahkan bahwa tujuan Kementerian Luar Negeri Rusia adalah untuk menanggapi semua tuduhan palsu dengan titik lihat berdasarkan fakta.
(esn)
Berita Terkait
Para Pemimpin UE Siapkan...
Para Pemimpin UE Siapkan Sanksi Keras ke Rusia
Militer Rusia Kembali...
Militer Rusia Kembali Bombardir Fasilitas Utama di Ukraina
Rudal Rusia Hantam Pasar...
Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas
Pertempuran Sengit di...
Pertempuran Sengit di Mariupol, Pejuang Chechnya bunuh Pasukan Asing
Begini Momen saat Pesawat...
Begini Momen saat Pesawat Canggih Rusia SU-35S Hancurkan Markas Militer Ukraina dengan Rudal
Roket Uragan Rusia Hantam...
Roket Uragan Rusia Hantam Apartemen di Kota Chasiv Yar, 10 Tewas dan Puluhan Lain Tertimbun
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Senjata Rusia yang...
3 Senjata Rusia yang Paling Ditakuti oleh Militer Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved