Diampuni, Anwar Ibrahim Segera Bebas

Sabtu, 12 Mei 2018 - 08:38 WIB
Diampuni, Anwar Ibrahim...
Diampuni, Anwar Ibrahim Segera Bebas
A A A
KUALA LUMPUR - Turbulensi politik di Malaysia berjalan begitu cepat. Setelah Mahathir Mohammad dan koalisi Pakatan Harapan (PH) berhasil menumbangkan Najib Razak, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dipastikan segera menghirup udara bebas.

Kepastian ini diperoleh setelah Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, memberikan pengampunan penuh. Kebebasan yang diperoleh serta-merta akan menjadi awal dari tokoh Partai Keadilan Rakyat tersebut untuk kembali aktif dalam perpolitikan di negeri jiran tersebut.

Rencananya Mahathir tidak akan menduduki kursi perdana menteri (PM) secara penuh, tetapi akan lengser di tengah jalan dan menyerahkannya kepada Anwar setelah dia terbebas.

Sebelumnya Anwar mendekam di balik jeruji besi atas dakwaan sodomi kedua pada 2015 silam. Saat itu dia divonis lima tahun penjara. Dengan demikian Anwar baru menjalani masa tahanan kurang lebih selama tiga tahun. Banyak kalangan, termasuk lembaga kemanusiaan, menilai penjeblosan Anwar ke penjara tidak lebih karena motif politik.

Hukuman terhadap Anwar semestinya akan dijalani hingga 8 Juni mendatang. Anwar sendiri sudah sebulan ini menjalani perawatan di rumah sakit akibat cedera bahu yang dialaminya. “Pengampunan itu akan menjadi pengampunan penuh. Artinya dia akan dibebaskan secepatnya. Setelah itu dia bebas berpartisipasi di dunia politik,” kata Mahathir Mohamad yang kini resmi menjabat sebagai PM Malaysia seperti dilansir channelnewsasia.com.

Namun kapan Anwar akan dibebaskan dari penjara, Mahathir hanya mengatakan pembebasan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Namun istri Anwar yang juga calon wakil PM, Wan Azizah Wan Ismail, menyatakan suaminya akan diberi pengampunan dan dibebaskan dari penjara dalam hitungan hari.

“Sultan Muhammad V ingin memberikan pengampunan sesegera mungkin. Apabila direktur lembaga pemasyarakatan (lapas) merasa puas, suami saya kemungkinan akan dibebaskan dalam 2-3 hari. Pembebasan lebih mudah daripada pengampunan,” ujar Wan Azizah di luar rumah sakit (RS) tempat Anwar dirawat.

Untuk diketahui, Anwar yang terlahir di Pulau Pinang pada 10 Agustus 1947 tersebut pernah menjadi Wakil PM Malaysia pada kurun 1993-1998 atau di era Mahathir.

Pada tahun 1999, dalam persidangan yang kontroversial, ia divonis hukuman 6 tahun penjara untuk tuduhan korupsi. Setahun kemudian dia mendapatkan tambahan vonis sembilan tahun penjara karena tuduhan sodomi, Namun kemudian Mahkamah Federal Malaysia membatalkan tuduhan sodomi dan Anwar bebas dari penjara pada 2004.

Tapi pada pertengahan 2008, Anwar kembali ditangkap dengan tuduhan sodomi yang dia lakukan terhadap asisten pribadinya. Yang menarik, di balik semua kisah duka yang dialami Anwar, Mahathir-lah orang yang disebut sebagai dalangnya.

Saat dibebaskan pada 2004, Anwar menunjukkan dendamnya terhadap Mahathir dan dia menjadi penentang utama pemerintah yang berasal dari Barisan Nasional yang pernah membesarkannya. Sebagai informasi, sejak 1998 atau setelah Anwar dipecat sebagai wakil PM oleh Mahathir, Anwar melakukan berbagai gerakan untuk melawan Mahathir, diantaranya menggerakkan demonstrasi besar-besaran di Kuala Lumpur pada September 2008 untuk memakzulkan Mahathir.

Karena itulah Anwar ditangkap dan kemudian menghadapi tuduhan yang membuatnya dijebloskan ke penjara. Namun kasus 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) senilai USD700 juta dan dugaan kasus korupsi lainnya yang menyeret PM Najib Rajak mengubah secara drastis peta politik Malaysia.

Mahathir yang dianggap sebagai guru dari Najib berubah menjadi penentang utama.

Sejak 2015, Mahathir yang lengser dari kursi PM pada 2003 itu secara lantang terus mengkritik kasus 1MDB, Najib, dan Partai UMNO sebagai elemen utama Barisan Nasional. Bahkan kemudian Mahathir memilih keluar dari UMNO dan mendirikan Partai Pribumi Bersatu (PPBM) sebagai wadah politik melawan Najib, UMNO, dan Barisan Nasional.

Mahathir dan PPBM pun tampil sebagai oposisi terkeras terhadap pemerintah. Lebih jauh Mahathir kemudian memutuskan turun gunung untuk ikut pemilu. Perjalanan kisah Mahathir-Najib berkebalikan dengan kisah Mahathir-Anwar yang justru semakin dekat satu sama lain. Pada 2016 mereka berjabat tangan dan keduanya bersepakat melupakan perselisihan masa lalu.

Hal ini terjadi karena kesamaan misi untuk menghentikan sepak terjang Najib dan dominasi UMNO. Puncaknya, saat menjalani perawatan di rumah sakit, Anwar mengumumkan dukungannya terhadap Mahathir. Anwar meminta pendukungnya mendukung Mahathir dan menyatukan suara untuk menghentikan Najib dan UMNO.

Bongkar Kasus Korupsi
Mahathir yang dilantik Kerajaan Malaysia pada Kamis (10/5) malam mengatakan tidak akan menoleransi tindak korupsi. Semua kasus korupsi yang terjadi sebelumnya juga akan diusut sampai tuntas. Menurut Mahathir, selama masa kampanye, lembaga antikorupsi mengabaikan adanya praktik politik uang untuk membeli suara.

“Dalam dua hari terakhir, tidak ada pidato yang disampaikan, yang ada hanya penyebaran uang. Kami akan menyelidiki secara tepat semua praktik yang tidak wajar tersebut,” katanya.

Menurut dia, seorang politikus yang terbukti menduduki kursi pemerintahan melalui hasil korupsi tidaklah dibenarkan dan tidak sah.

Mahathir juga menuduh jaksa agung menyembunyikan bukti korupsi dan merusak kredibilitas sendiri. Sesuai dengan janjinya sebelum terpilih menjadi PM, dia akan menyelidiki skandal korupsi 1MDB yang merugikan negara dan rakyat. Dia pun optimistis dapat mengembalikan sebagian uang itu.

Rezim Malaysia yang baru ini tidak hanya menyelidiki 1MDB, tapi juga Jaksa Agung, Ko misi Pemilu, dan Komisi Antikorupsi itu sendiri. Mahathir berjanji, setiap orang yang terindikasi memiliki keinginan untuk korupsi atau diketahui melakukannya akan diperiksa. Meski demikian Mahathir sadar pemberantasan korupsi secara menyeluruh mustahil dilakukan.

“Pemilu yang seharusnya bersih dan bebas juga tetap ternoda. Suara masyarakat di beli. Batas konstitusi negara diubah. Ini lebih buruk dari pada persekongkolan dan hanya untuk menyenangkan pemerintah sebelumnya,” katanya.

Pelaksanaan redelineasi pemerintah sebelumnya juga akan dikaji ulang dan kemungkinan dikembalikan ke titik awal.

Kepala Komisi Pemilu Mohd Hashim Abdullah juga akan diperiksa, apakah dia terli bat dalam praktik korupsi atau hanya berat sebelah. Begitu pun dengan Komisi Antikorupsi yang diharapkan selalu bersikap adil.

“Jika kami menemukan bahwa mereka berlaku berat sebelah atau hanya memperkenankan kelompok tertentu, termasuk diri kami sendiri, kami akan mengubah mereka. Seperti yang kami janjikan, kepala utama pemerintahan yang baru akan diperiksa oleh Parlemen. Kami juga akan memeriksa Jaksa Agung,” kata Mahathir.

Mahathir juga menegaskan, sebagai negara perdagangan, Malaysia ingin menjalin hubungan baik dengan semua negara, terlepas apapun ideologi mereka.

“Sejauh mungkin, kami akan bersikap netral dan bersahabat dengan semua negara,” tandas politikus elite yang pernah menjabat sebagai PM selama 22 tahun itu (1981-2003). Kemarin Mahathir menggelar pertemuan tingkat tinggi untuk merundingkan pembentukan jajaran pemerintahan baru.

Dia mengumpulkan anggota senior dari semua partai koalisi Pakatan Harapan. Lelaki berusia 92 tahun itu ingin membentuk kabinet yang ramping yang selambatnya akan diumumkan pada hari ini.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah memberikan ucapan selamat kepada PM Malaysia terpilih, Mahathir Mohamad, melalui pembicaraan per telepon, Kamis, 10 Mei 2018 pukul 21.55 WIB.

“Saya mengucapkan selamat atas kemenangan Pakatan Harapan pada Pilihan Raya Umum Ke-14 kemarin,” ucap Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor. Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan pemungutan suara yang berjalan lancar dan aman.

“Saya senang mendengar proses demokrasi berjalan lancar dan aman,” kata Kepala Negara. Dalam percakapan tersebut, Presiden Jokowi meyakini hubungan kedua negara akan semakin baik. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)