Lava Gunung Kilauea sampai Perumahan, 1.700 Orang Mengungsi

Sabtu, 05 Mei 2018 - 14:13 WIB
Lava Gunung Kilauea...
Lava Gunung Kilauea sampai Perumahan, 1.700 Orang Mengungsi
A A A
HAWAII - Gunung api Kilauea di Hawaii meletus, Kamis (4/5/2018) waktu setempat, melepas debu vulkanis ke angkasa. Lava pun mengalir ke perumahan penduduk dan jalanan. Warga di sekitar gunung itu pun diperintahkan untuk mengungsi.

Letusan terjadi setelah serangkaian gempa bumi di pulau itu selama dua hari terakhir, termasuk gempa 5,0 Skala Richter (SR) pada pukul 10.30 pagi. "Warga di komunitas Leilani Estates, Puna, yang dihuni 1.700 orang diperintahkan mengungsi setelah petugas melaporkan letusan lahar dan debu dari kawah pada pukul 4.30 sore waktu setempat," ungkap laporan media dan Badan Pertahanan Sipil Hawaii.

Warga Ikaika Marzo menjelaskan kepada Hawaii News Now, dia melihat semburan lahar setinggi 38 meter. Warga lain mencium bau semak terbakar dan mendengar pohon-pohon roboh. Tayangan dari drone yang diterbangkan kantor berita Hawaii News Now menunjukkan lahar membakar pohon-pohon saat menuruni bukit.

Rekaman close-up yang diambil dengan menggunakan drone menunjukkan lava mengalir ke lingkungan perumahan dan jalanan. "Dua tempat penampungan darurat telah dibuka bagi para pengungsi," papar Badan Pertahanan Sipil Hawaii.

Gubernur David Ige mengunggah tweet bahwa dia mengaktifkan Garda Nasional Hawaii untuk membantu respons darurat. "Tolong waspada dan bersiap sekarang untuk menjaga keselamatan keluarga Anda," kicaunya untuk warga yang tinggal di sekitar gunung berapi.

Debu vulkanis berwarna merah keluar dari bagian Pu'u O'o di gunung itu menuju angkasa di atas pulau itu, berdasarkan sejumlah foto di sosial media. Pembangkit listrik tenaga panas bumi Puna Geothermal dihentikan operasinya. Adapun Hawaii Electric Light menyatakan kru telah memutus aliran listrik ke wilayah yang terkena dampak aliran lahar.

Gunung Kilauea telah meletus terus-menerus dalam lebih tiga dekade terakhir. Aliran lahar dari gunung itu telah menutupi wilayah seluas 125 km persegi. "Kilauea merupakan satu dari lima gunung berapi di pulau tersebut," ungkap pernyataan US Geological Survey (USGS).

Lahar dapat mencapai suhu sekitar 1.150 derajat Celsius. Para pejabat setempat terus memantau kondisi di sekitar gunung saat sebagian kawasan Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii ditutup. Maija Stenback, warga setempat, mengaku dapat merasakan letusan gunung tersebut dari rumahnya.

"Kita tinggal di Leilani Estates, sekitar enam blok dari tempat letusan. Kami mengungsi dua jam lalu dan kami sekarang bersama teman-teman. Ini saya, putri saya, teman prianya, dan dua anak mereka yang berusia enam tahun dan 20 bulan. Kita semua naik mobil dan pergi," ujar dia kepada BBC.

Dalam setengah jam letusan, aktivitas gunung itu segera muncul di media sosial. "Jadi, saya dan putri saya turun untuk melihatnya. Anda dapat mendengar dan merasakan letusan dalam jarak setengah mil. Semakin dekat lagi, Anda bisa lebih merasakannya," ujarnya.

"Ini seperti saat seseorang bermain bas sangat berat dan Anda dapat merasakan bas itu. Anda dapat benar-benar merasakan kekuatan dan lahar itu. Warna lahar tidak dapat dipercaya dan terdengar sangat luar biasa. Ini terdengar besar ledakannya, seperti ledakan sesungguhnya yang keluar dari lubang kecil, ini keluar sekeras Anda bisa. Ini bukan sesuatu yang lebih banyak Anda dengar, ini sesuatu yang Anda rasakan," papar Stenback.

Kilauea merupakan gunung berapi paling aktif di Hawaii. Terletak di selatan pulau, gunung itu berusia antara 300.000-600.000 tahun dan muncul ke atas permukaan laut sekitar 100.000 tahun silam. Gunung ini merupakan hasil aktivitas vulkanik termuda kedua di wilayah Hawaii dan menjadi pusat dari rantai gunung bawah laut Hawaiian-Emperor.

Gunung itu awalnya diduga sebagai bagian terkecil dari gunung-gunung sekitarnya yang lebih besar. Secara struktur, Kilauea memiliki kawah besar di puncak dan dua zona longsoran aktif, sepanjang 125 km di bagian timur dan lainnya 35 km di bagian barat. Gunung itu juga bergerak secara vertikal rata-rata 2-20 mm per tahun.

(amm)
wa-channel
Follow
Berita Terkait
Amerika Serikat Akan...
Amerika Serikat Akan Kembali Menjadi Mercusuar Dunia
Mengapa Dunia Terdominasi...
Mengapa Dunia Terdominasi oleh Amerika Serikat?
Tornado Hantam Amerika...
Tornado Hantam Amerika Serikat, 100 Orang Meninggal
Sejumlah Pemimpin Dunia...
Sejumlah Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Untuk Biden-Harris
Preview Amerika Serikat...
Preview Amerika Serikat vs Wales: Buta Kekuatan Lawan
7 Masjid Tertua di Amerika...
7 Masjid Tertua di Amerika Serikat
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
52 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Terpopuler
Infografis
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Menjadi 24 Orang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved