UE Tegaskan Kesepakatan Nuklir Iran Harus Dipertahankan
A
A
A
BRUSSELS - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE), Federica Mogherini mengatakan, kesepakatan nuklir Iran bekerja secara efektif untuk menjaga Teheran mengembangkan senjata nuklir dan harus dilestarikan untuk masa depan.
Pernyataan Mogherini muncul tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menunjukkan ketidakpuasan dengan perjanjian internasional selama konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Washington.
"Apa yang bisa terjadi di masa depan, kita akan melihatnya di masa depan. Tetapi ada satu kesepakatan, yang ada, itu berhasil, Itu perlu dipertahankan," kata Mogherini, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (25/4).
Trump kerap menyebut kesepakatan nuklir Iran, yang ditekan oleh Teheran dan lima kekuatan dunia, termasuk di dalamnya AS adalah kesepakatan mengerikan, yang gila dan konyol, karena tidak berurusan dengan rudal balistik atau keterlibatan Iran dalam konflik seperti di Yaman atau Suriah.
Namun, berbeda dengan Trump, negara-negara kekuatan dunia lainntya, yakni Prancis, Jerman, China, Inggris dan Rusia menilai kesepakatan itu sudah baik dan menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu, menurut mereka kesepakatan ini tidak perlu diubah lagi.
Senada dengan keempat negara itu dan UE, PBB dan Badan Nuklir Internasional atau IAEA juga menilai kesepakatan ini adalah kesepakatan terbaik yang bisa dicapai. IAEA, yang mengawasi program nuklir Iran juga menuturkan bahwa Teheran telah sepenuhnya mematuhi kesepakatan tersebut.
Pernyataan Mogherini muncul tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menunjukkan ketidakpuasan dengan perjanjian internasional selama konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Washington.
"Apa yang bisa terjadi di masa depan, kita akan melihatnya di masa depan. Tetapi ada satu kesepakatan, yang ada, itu berhasil, Itu perlu dipertahankan," kata Mogherini, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (25/4).
Trump kerap menyebut kesepakatan nuklir Iran, yang ditekan oleh Teheran dan lima kekuatan dunia, termasuk di dalamnya AS adalah kesepakatan mengerikan, yang gila dan konyol, karena tidak berurusan dengan rudal balistik atau keterlibatan Iran dalam konflik seperti di Yaman atau Suriah.
Namun, berbeda dengan Trump, negara-negara kekuatan dunia lainntya, yakni Prancis, Jerman, China, Inggris dan Rusia menilai kesepakatan itu sudah baik dan menguntungkan semua pihak. Oleh karena itu, menurut mereka kesepakatan ini tidak perlu diubah lagi.
Senada dengan keempat negara itu dan UE, PBB dan Badan Nuklir Internasional atau IAEA juga menilai kesepakatan ini adalah kesepakatan terbaik yang bisa dicapai. IAEA, yang mengawasi program nuklir Iran juga menuturkan bahwa Teheran telah sepenuhnya mematuhi kesepakatan tersebut.
(esn)