Malaysia Gelar Autopsi Jenazah Ilmuwan Palestina
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pihak Malaysia dilaporkan tengah melakukan proses autopsi terhadap jenazah Fadi Mohammad al-Batsh, yang tewas kemarin karena ditembak orang tak dikenal. Keluarga Batsh menduga serangan itu dilakukan oleh intelijen Israel, atau Mossad.
Kepala kepolisian Kuala Lumpur, Mazlan Lazim mengaku pihaknya sangat hati-hati dalam menyelidiki kasus penembakan Batsh, karena ini merupakan peristiwa internasional. Dia juga menyebut bahwa proses autopsi tengah dilakukan.
“Kami sedang menyelidiki semua sudut. Saya harus menyelidiki dengan sangat hati-hati dan mendalam. Ini masalah internasional. Proses autopsi sedang berlangsung, setelah proses ini selesai, jenazah akan diserahkan kepada keluarga," kata Mazlan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/4).
Seperti diketahui, kepolisian Diraja Malaysia mengatakan, Al-Batsh yang berusia 36 tahun ditembak mati pada Sabtu pagi oleh dua penyerang. Dia ditembak dengan delapan peluru dari sebuah sepeda motor ketika menuju ke sebuah masjid untuk salat Subuh di Setapak, Kuala Lampur.
Rekaman closed-circuit television (CCTV) menunjukkan bahwa dia ditargetkan oleh para pembunuh yang telah menunggunya selama hampir 20 menit.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah sedang mencari kemungkinan keterlibatan agen asing dalam pembunuhan ini. Ahmad Zahid, seperti dikutip The Star, menambahkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan para penyerang adalah orang kulit putih yang mengendarai sepeda motor BMW 1.100 cc.
Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza menyatakan, Al-Batsh—insinyur sekaligus dosen—adalah anggotanya yang loyal. Dia dikenal sebagai ilmuwan muda Palestina.
Kelompok Hamas tak merinci prestasi ilmiah yang dicapai Al-Batsh. Namun, insinyur itu dianggap memiliki kontribusi penting dan berpartisipasi dalam forum internasional di bidang energi.
Kepala kepolisian Kuala Lumpur, Mazlan Lazim mengaku pihaknya sangat hati-hati dalam menyelidiki kasus penembakan Batsh, karena ini merupakan peristiwa internasional. Dia juga menyebut bahwa proses autopsi tengah dilakukan.
“Kami sedang menyelidiki semua sudut. Saya harus menyelidiki dengan sangat hati-hati dan mendalam. Ini masalah internasional. Proses autopsi sedang berlangsung, setelah proses ini selesai, jenazah akan diserahkan kepada keluarga," kata Mazlan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/4).
Seperti diketahui, kepolisian Diraja Malaysia mengatakan, Al-Batsh yang berusia 36 tahun ditembak mati pada Sabtu pagi oleh dua penyerang. Dia ditembak dengan delapan peluru dari sebuah sepeda motor ketika menuju ke sebuah masjid untuk salat Subuh di Setapak, Kuala Lampur.
Rekaman closed-circuit television (CCTV) menunjukkan bahwa dia ditargetkan oleh para pembunuh yang telah menunggunya selama hampir 20 menit.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah sedang mencari kemungkinan keterlibatan agen asing dalam pembunuhan ini. Ahmad Zahid, seperti dikutip The Star, menambahkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan para penyerang adalah orang kulit putih yang mengendarai sepeda motor BMW 1.100 cc.
Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza menyatakan, Al-Batsh—insinyur sekaligus dosen—adalah anggotanya yang loyal. Dia dikenal sebagai ilmuwan muda Palestina.
Kelompok Hamas tak merinci prestasi ilmiah yang dicapai Al-Batsh. Namun, insinyur itu dianggap memiliki kontribusi penting dan berpartisipasi dalam forum internasional di bidang energi.
(esn)