Najib Incar Suara Pemilih dengan Paket Kebijakan

Senin, 09 April 2018 - 14:16 WIB
Najib Incar Suara Pemilih dengan Paket Kebijakan
Najib Incar Suara Pemilih dengan Paket Kebijakan
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengumumkan paket janji kebijakan untuk menargetkan basis suara penting dalam pemilu mendatang.

Langkah Najib itu menjadi persiapan dalam pemilu paling berat yang dihadapi koalisi berkuasa Barisan Nasional (BN) sejak kemerdekaan pada 1957. Pada Jumat (6/4), Najib mengumumkan pembubaran parlemen dan membuka jalan untuk pemilu digelar dalam 60 hari.

Najib mendapat tekanan untuk menghasilkan kemenangan bagi BN. Apalagi sekarang dia menghadapi kritik terkait skandal keuangan miliaran dolar di lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Saat ini publik juga banyak memprotes pemerintah atas kenaikan harga kebutuhan dan biaya hidup.

PM Malaysia menjanjikan sejumlah insentif bagi etnik Melayu dan para operator perkebunan kelapa sawit. Dia berjanji membawa Malaysia untuk terus membangun dan mengatasi kenaikan biaya hidup.

Dia menjelaskan, jika BN tetap berkuasa, dia akan menaikkan upah minimal menjadi 1.500 ringgi per bulan, memodernisasi infrastruktur transportasi, menciptakan 3 juta lapangan kerja baru, menyediakan lebih banyak perumahan murah, layanan anak universal dan memperkuat berbagai lembaga agama.

“Pemilu ke-14 ini persimpangan jalan. Ini pemilu yang akan memutuskan kelangsungan hidup Malaysia. Ini akan memutuskan takdir kita,” kata Najib saat mengumumkan manifesto janji kebijakan.

Najib menambahkan, “BN akan terus berjuang untuk nasib setiap warga Malaysia, semua warga Malaysia penting bagi BN.”

Pidato Najib itu disambut tepuk tangan meriah dari sekitar 10.000 pendukung yang berkumpul di aula konser di pinggir Kuala Lumpur. Najib dan koalisinya menghadapi tantangan dari mantan mentor dan mantan PM Mahathir Mohamad yang bergabung dengan oposisi. Mahathir pun menjadi calon PM dari oposisi.

Mahathir, 92, menjadi pengkritik utama Najib setelah muncul berita tentang skandal yang melibatkan 1MDB, termasuk dana USD681 juta di rekening pribadi Najib. Najib menyangkal bersalah dan otoritas telah membersihkan nama baiknya. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4909 seconds (0.1#10.140)