Nuklir Korut Diyakini Bisa Serang Inggris 6 sampai 18 Bulan Lagi

Jum'at, 06 April 2018 - 03:19 WIB
Nuklir Korut Diyakini...
Nuklir Korut Diyakini Bisa Serang Inggris 6 sampai 18 Bulan Lagi
A A A
LONDON - Korea Utara (Korut) diyakini akan mampu meluncurkan serangan nuklir terhadap wilayaah Amerika Serikat (AS) dan Inggris antara enam sampai 18 bulan lagi. Penilaian ini berasal dari Kementerian Pertahanan Inggris.

Penilaian itu dipaparkan Earl Howe, seorang pejabat pertahanan Inggris di hadapan Komite Pertahanan Parlemen setempat pada hari Kamis.

Prediksi waktu yang disampaikan Howe tersebut berlaku jika kemajuan program rudal dan senjata nuklir Pyongyang terus konsisten seperti saat ini.

"Kami telah melihat kemajuan yang bertahap dalam teknologi rudal balistik mereka yang ditunjukkan selama beberapa tahun terakhir. Berkenaan dengan kemampuan, ada peningkatan yang signifikan," kata Howe, seperti dikutip Global News, Jumat (6/4/2018).

"Kami menilai bahwa mereka sekarang pasti mampu mencapai target dalam jarak dekat, yang saya maksud Jepang, Korea Selatan, dan wilayah yang berdekatan," ujarnya.

"Penilaian kami adalah mungkin akan menjadi enam sampai 18 bulan sebelum akhirnya mereka memiliki ICBM yang mampu mencapai pantai Amerika Serikat atau memang pada negara kita sendiri," imbuh Howe.

Penilaian Howe itu sejatinya telah dibuat sebelum Korea Utara mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan beberapa waktu lalu. Pyongyang sendiri telah menahan diri dengan tidak menguji coba rudal dan senjata nuklirnya sejak ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan mereda.

Pemimpin Korut Kim Jong-un sepakat untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada bulan April ini. Kim Jong-un juga berencana melakukan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump pada bulan Mei.

"Kami tidak menilai bahwa program mereka diarahkan ke Inggris," kata Howe.

“Korea Utara telah menyatakan pada beberapa kesempatan bahwa negara itu tidak menganggap Inggris sebagai musuh. Sebagai bukti untuk itu, mereka mengutip hubungan resmi kedua negara dan terus menegaskan kembali bahwa pengembangan kapabilitas (senjata nuklir) adalah sebagai tanggapan terhadap kebijakan bermusuhan Amerika Serikat."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)