Pagi Ini, Stasiun Ruang Angkasa China Bakal Jatuh di Atlantik Selatan
A
A
A
SHANGHAI - Pagi ini (2/4/2018), stasiun ruang angkasa Tiangong-1 milik China diperkirakan akan memasuki atmosfer Bumi dan puingnya berpotensi jatuh di bagian terpencil Atlantik Selatan.
Otoritas antariksa China mengatakan kendaraan ruang angkasa itu akan menghantam atmosfer Bumi antara pukul 00.11-01.33 GMT atau 06.00-08.33 WIB.
Otoritas tersebut dalam situsnya mengatakan lokasi jatuhnya pesawat ruang angkasa Tiangong-1 itu diperkirakan di daerah sekitar 19,4 derajat barat dan 10,2 derajat selatan di sebelah barat daya pulau Ascensionor, pulau terpencil Inggris di Atlantik Selatan.
Pemerintah China pada hari Jumat lalu mengatakan tidak mungkin ada serpihan besar dari kendaraan ruang angkasa itu yang akan menghantam tanah.
Tiangong-1 berukuran panjang 10,4 meter (34,1-kaki). Kendaraan ruang angkasa ini dikenal sebagai "Heavenly Palace 1" yang diluncurkan pada tahun 2011 untuk melakukan percobaan docking dan orbit sebagai bagian dari program ruang angkasa China.
Tujuan peluncurannya adalah untuk menempatkan stasiun permanen di orbit pada 2023. Namun, beberapa ahli menyatakan laboratorium luar angkasa sudah tidak terkendali.
Baca Juga: Satelit China Diprediksi Hantam Atmosfer Bumi Nanti Malam, RI Kena?
Tabloid China Global Times mengatakan pada hari Senin menyatakan pemberitaan media di seluruh dunia tentang re-entry kendaraan ruang angkasa Tiangong-1 mencerminkan reaksi asing yang "iri" terhadap industri luar angkasa China.
"Itu normal bagi pesawat ruang angkasa untuk masuk kembali ke atmosfer, namun Tiangong-1 menerima banyak perhatian, sebagian karena beberapa negara Barat mencoba untuk memecah-mecah lumpur di industri penerbangan yang tumbuh cepat di China," tulis media tersebut.
Otoritas antariksa China mengatakan kendaraan ruang angkasa itu akan menghantam atmosfer Bumi antara pukul 00.11-01.33 GMT atau 06.00-08.33 WIB.
Otoritas tersebut dalam situsnya mengatakan lokasi jatuhnya pesawat ruang angkasa Tiangong-1 itu diperkirakan di daerah sekitar 19,4 derajat barat dan 10,2 derajat selatan di sebelah barat daya pulau Ascensionor, pulau terpencil Inggris di Atlantik Selatan.
Pemerintah China pada hari Jumat lalu mengatakan tidak mungkin ada serpihan besar dari kendaraan ruang angkasa itu yang akan menghantam tanah.
Tiangong-1 berukuran panjang 10,4 meter (34,1-kaki). Kendaraan ruang angkasa ini dikenal sebagai "Heavenly Palace 1" yang diluncurkan pada tahun 2011 untuk melakukan percobaan docking dan orbit sebagai bagian dari program ruang angkasa China.
Tujuan peluncurannya adalah untuk menempatkan stasiun permanen di orbit pada 2023. Namun, beberapa ahli menyatakan laboratorium luar angkasa sudah tidak terkendali.
Baca Juga: Satelit China Diprediksi Hantam Atmosfer Bumi Nanti Malam, RI Kena?
Tabloid China Global Times mengatakan pada hari Senin menyatakan pemberitaan media di seluruh dunia tentang re-entry kendaraan ruang angkasa Tiangong-1 mencerminkan reaksi asing yang "iri" terhadap industri luar angkasa China.
"Itu normal bagi pesawat ruang angkasa untuk masuk kembali ke atmosfer, namun Tiangong-1 menerima banyak perhatian, sebagian karena beberapa negara Barat mencoba untuk memecah-mecah lumpur di industri penerbangan yang tumbuh cepat di China," tulis media tersebut.
(mas)