Sociopreneur RI Tri Mumpuni Raih ASEAN Social Impact Awards

Sabtu, 31 Maret 2018 - 18:14 WIB
Sociopreneur RI Tri...
Sociopreneur RI Tri Mumpuni Raih ASEAN Social Impact Awards
A A A
SINGAPURA - Fakultas Seni dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Nasional Singapura (NUS) berkolaborasi dengan Ee Peng Liang Memorial Fund, Asia Philanthropy Circle (APC), dan Ashoka Innovators for the Public, menyelenggarakan ASEAN Social Impact Awards, sebuah penghargaan yang didedikasikan bagi sociopreneur yang berhasil menggerakkan dan memberdayakan masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.

Pada seremoni penghargaan yang digelar di Singapura, Rabu (21/3/2018), tiga sociopreneur yang berasal dari Indonesia, Filipina, dan Thailand, terpilih karena berhasil memberikan dampak positif yang besar secara sosial dan ekonomi di negara masing-masing. Dari Indonesia, Tri Mumpuni selaku pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) didaulat sebagai pemenang utama. Tri Mumpuni terpilih karena keberhasilannya memberikan akses listrik dan pengembangan ekonomi untuk desa-desa terpencil di Indonesia.

Tri bekerja sama dengan masyarakat membangun pembangkit listrik tenaga hidro dan melatih penduduk untuk dapat mengoperasikan pembangkit listrik tersebut. Atas usahanya itu, Tri Mumpuni mendapatkan hadiah sebesar 50.000 dollar Singapura untuk membantu mengembangkan upayanya memberikan kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat terpencil.

"Keberadaan penghargaan ini membuat saya sadar bahwa untuk memperbaiki kondisi ketimpangan antara si miskin dan si kaya menjadi tidak begitu sulit karena masyarakat filantropi, seperti APC Singapura dan APC Indonesia, ikut terlibat di dalamnya. Berbagi tidak harus selalu berbentuk materi, tapi energi, tenaga, dan ketulusan hati, sehingga pegiat pemberdayaan merasa mendapat banyak teman yang ingin sama-sama memperbaiki dunia yang penuh ketimpangan ini," ujar Tri Mumpuni.

Sementara penghargaan kedua diberikan kepada Cherrie Atilano, pendiri AGREA Agri cultural Systems International Inc dari Filipina. Apresiasi ini diberikan karena usaha Cherrie Atilano dalam meningkatkan akses skema keuangan, teknologi, dan informasi bagi petani. Dia juga memberikan pelatihan bagi para petani untuk menjaga lingkungan dan memastikan mata pencaharian mereka dapat berkembang dan berkelanjutan.

Sementara penghargaan sebagai runner-up juga diberikan kepada Somsak Boonkam, pendiri Local Alike dari Thailand. Penghargaan diberikan karena usaha Somsak Boonkam dalam meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengembangkan sektor pariwisata. Dia menggunakan ini sebagai jalan masuk untuk menyelesaikan masalah sosial, menjaga budaya lokal, dan menambah penghasilan bagi masyarakat. Baik Cherrie maupun Somsak mendapatkan hadiah sebesar 25.000 dollar Singapura untuk membantu upaya mereka dalam proyek masing-masing.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)