Rusia: Kami Tidak Mengobarkan Perang Diplomat
A
A
A
MOSKOW - Rusia membantah dengan keras pernyataan yang dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS) bahwa Moskow telah mengobarkan perang diplomatik dengan banyak negara. Pernyataan AS tersebut muncul setelah Rusia memutuskan mengusir 60 diplomat Washington.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan, Rusia tidak pernah dan tidak berniat mengobarkan perang diplomatik dan menegaskan sampai saat ini Moskow masih ingin adanya hubungan yang terbuka dan baik dengan semua negara.
"Rusia belum menyatakan perang diplomatik, Presiden Vladimir Putin sejak awal adalah dan tetap menjadi pendukung membangun hubungan baik dengan semua negara, termasuk AS. Rusia tidak pernah menjadi inisiator sanksi atau pengusiran para diplomat," kata Peskov kepada wartawan di Moskow.
"Rusia tetap mengingkan sebuah hubungan yang terbuka. Kami ingin menjalin persahabatan dengan semua negara," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (30/3).
Menjawab pertanyaan mengapa Rusia belum mengumumkan langkah-langkah tanggapan terhadap negara lain yang mengusir diplomat Rusia, Peskov secara metaforis mengatakan bahwa "malam membawa nasihat," sebuah pepatah Rusia terkenal yang berarti bahwa perlu pemikiran yang panjang sebelum membuat keputusan.
Sebelumnya diwartakan, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan Moskow akan mengusir 60 diplomat AS. Selain itu, Rusia juga akan menutup konsulat AS yang berada di di St. Petersburg.
Pengusiran diplomat AS oleh Rusia adalah respon atas tindakan serupa yang dilakukan oleh AS sebelumnya. Pada Senin lalu, Washington mengusir 48 diplomat Rusia dari misi bilateral dan 12 lagi dari misi PBB. AS juga menutup konsulat Rusia di Seattle.
Gedung Putih kemudian mengatakan pbahwa engusiran sekitar 60 diplomat AS oleh Rusia adalah sesuatu hal yang disayangkan dan menuturkan bahwa ini akan menandai kemunduran lebih lanjut hubungan AS-Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan, Rusia tidak pernah dan tidak berniat mengobarkan perang diplomatik dan menegaskan sampai saat ini Moskow masih ingin adanya hubungan yang terbuka dan baik dengan semua negara.
"Rusia belum menyatakan perang diplomatik, Presiden Vladimir Putin sejak awal adalah dan tetap menjadi pendukung membangun hubungan baik dengan semua negara, termasuk AS. Rusia tidak pernah menjadi inisiator sanksi atau pengusiran para diplomat," kata Peskov kepada wartawan di Moskow.
"Rusia tetap mengingkan sebuah hubungan yang terbuka. Kami ingin menjalin persahabatan dengan semua negara," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (30/3).
Menjawab pertanyaan mengapa Rusia belum mengumumkan langkah-langkah tanggapan terhadap negara lain yang mengusir diplomat Rusia, Peskov secara metaforis mengatakan bahwa "malam membawa nasihat," sebuah pepatah Rusia terkenal yang berarti bahwa perlu pemikiran yang panjang sebelum membuat keputusan.
Sebelumnya diwartakan, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan Moskow akan mengusir 60 diplomat AS. Selain itu, Rusia juga akan menutup konsulat AS yang berada di di St. Petersburg.
Pengusiran diplomat AS oleh Rusia adalah respon atas tindakan serupa yang dilakukan oleh AS sebelumnya. Pada Senin lalu, Washington mengusir 48 diplomat Rusia dari misi bilateral dan 12 lagi dari misi PBB. AS juga menutup konsulat Rusia di Seattle.
Gedung Putih kemudian mengatakan pbahwa engusiran sekitar 60 diplomat AS oleh Rusia adalah sesuatu hal yang disayangkan dan menuturkan bahwa ini akan menandai kemunduran lebih lanjut hubungan AS-Rusia.
(esn)