Mendagri Jerman: Islam Bukan Bagian dari Jerman

Sabtu, 17 Maret 2018 - 06:53 WIB
Mendagri Jerman: Islam Bukan Bagian dari Jerman
Mendagri Jerman: Islam Bukan Bagian dari Jerman
A A A
BERLIN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jerman yang baru mengatakan bahwa ia yakin jika Islam bukan bagian dari Jerman. Pernyataan ini berlawanan langsung dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Horst Seehofer telah lama menjadi kritikus vokal atas kebijakan pengungsi Merkel. Namun kini ia telah mengambil peran kunci di jantung koalisi baru Merkel.

Komentar Seehofer dipandang sebagai upaya untuk memenangkan kembali pemilih dari kelompok sayap kanan Partai Alternatif Jerman (AfD).

Dalam wawancaranya dengan koran Bild, Seehofer mengatakan Jerman telah dibentuk oleh agama Kristen, dan negara tersebut seharusnya tidak melepaskan tradisinya sendiri.

"Tidak, Islam bukan bagian dari Jerman, Jerman dibentuk oleh agama Kristen," katanya.

"Orang-orang Muslim yang tinggal di antara kita tentu saja berasal dari Jerman. Itu tentu saja tidak berarti bahwa kita harus memilikinya, keluar dari pertimbangan yang salah dari orang lain, melepaskan tradisi dan kebiasaan kita," imbuhnya.

"Muslim perlu hidup bersama kita, tidak di sebelah kita atau melawan kita," tukasnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/3/2018)

Seehofer juga berjanji untuk meningkatkan deportasi pencari suaka yang ditolak.

Sebelumnya Angela Merkel mengatakan bahwa ia percaya jika Islam adalah bagian dari Jerman, menggemakan kata-kata mantan presiden Christian Wulff. Ia pun menekankan perlunya koeksistensi antara agama-agama.

"Negara kita sangat dipengaruhi oleh agama Kristen - dan sebuah pengaruh Yahudi - namun sementara itu empat juta Muslim tinggal di Jerman dan mereka juga mempraktekkan agama mereka di sini dan orang-orang Muslim ini juga berasal dari Jerman dan karena itu agama mereka, Islam, juga bagian dari Jerman," ujarnya.

Lebih dari satu juta migran tiba di Jerman setelah Merkel membuka pintu bagi pencari suaka Suriah pada tahun 2015.

Serangan balasan yang dipicu oleh kebijakannya tersebut membantu kelompok sayap kanan negara itu dalam pemilihan tahun lalu di mana AfD masuk ke dalam parlemen federal untuk pertama kalinya dan menyebabkan kinerja pemilihan terburuk dalam hampir 70 tahun untuk partai CDU-nya.

Setelah periode pembangunan koalisi terpanjang di Jerman, Merkel akhirnya dilantik untuk masa jabatan keempat sebagai kanselir pada hari Rabu lalu.

Di bawah kesepakatan koalisi, blok konservatif CDU-CSU dan Demokrat Sosial (SPD) sepakat untuk membatasi migrasi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3444 seconds (0.1#10.140)