NATO Sebut Serangan Terhadap Pembelot Rusia Mengkhawatirkan
A
A
A
BRUSSELS - Seketaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyatakan serangan terhadap pembelot Rusia, Sergei Skripal merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Skripal dan putrinya mendapat serangan dengan racun syaraf di Inggris pada pekan lalu.
"Inggris telah menyimpulkan bahwa Sergei Skripal dan putrinya diracun dengan racun saraf kelas militer dari jenis yang dikembangkan oleh Rusia. Dan Perdana Menteri Theresa May menyatakan bahwa kemungkinan besar Rusia bertanggung jawab atas tindakan tersebut," ucap Stoltenberg.
"Penggunaan racun syaraf sama sekali tidak dapat diterima. Inggris adalah sekutu yang sangat berharga dan insiden ini sangat memprihatinkan NATO. NATO berhubungan dengan pihak berwenang Inggris mengenai masalah ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (13/3).
Sebelumnya, May mengatakan “sangat mungkin” Rusia bertanggung jawab atas nasib Skripal yang dianggap sebagai pengkhianat Moskow.
May menuduh serangan tersebut merupakan tindakan langsung oleh negara Rusia di Inggris, atau pemerintah Rusia mengizinkan agen sarafnya ”Novichok” untuk jatuh ke tangan yang salah. ”Pemerintah telah menyimpulkan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab,” katanya.
”Ini adalah tindakan langsung oleh Negara Rusia terhadap negara kita, atau pemerintah Rusia kehilangan kendali atas agen saraf yang berpotensi merusak bencana ini dan membiarkannya masuk ke tangan orang lain,” katanya lagi.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson telah memanggil duta besar Rusia di London pada hari Senin. Dia mengatakan Rusia harus menjelaskan kejadian yang benar. Dia mengatakan bahwa duta besar Rusia harus menjawabnya paling lambat hari ini.
Jika Moskow tidak memberikan tanggapan yang kredibel, pemerintah Inggris akan menyimpulkan bahwa serangan tersebut melibatkan penggunaan kekerasan yang tidak sah oleh negara Rusia terhadap Inggris Raya. May mengatakan, jika pemerintah sudah sampai pada kesimpulan itu, dia akan kembali ke Commons (Majelis Rendah) untuk menjelaskan usulan pembalasan.
"Inggris telah menyimpulkan bahwa Sergei Skripal dan putrinya diracun dengan racun saraf kelas militer dari jenis yang dikembangkan oleh Rusia. Dan Perdana Menteri Theresa May menyatakan bahwa kemungkinan besar Rusia bertanggung jawab atas tindakan tersebut," ucap Stoltenberg.
"Penggunaan racun syaraf sama sekali tidak dapat diterima. Inggris adalah sekutu yang sangat berharga dan insiden ini sangat memprihatinkan NATO. NATO berhubungan dengan pihak berwenang Inggris mengenai masalah ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (13/3).
Sebelumnya, May mengatakan “sangat mungkin” Rusia bertanggung jawab atas nasib Skripal yang dianggap sebagai pengkhianat Moskow.
May menuduh serangan tersebut merupakan tindakan langsung oleh negara Rusia di Inggris, atau pemerintah Rusia mengizinkan agen sarafnya ”Novichok” untuk jatuh ke tangan yang salah. ”Pemerintah telah menyimpulkan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab,” katanya.
”Ini adalah tindakan langsung oleh Negara Rusia terhadap negara kita, atau pemerintah Rusia kehilangan kendali atas agen saraf yang berpotensi merusak bencana ini dan membiarkannya masuk ke tangan orang lain,” katanya lagi.
Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson telah memanggil duta besar Rusia di London pada hari Senin. Dia mengatakan Rusia harus menjelaskan kejadian yang benar. Dia mengatakan bahwa duta besar Rusia harus menjawabnya paling lambat hari ini.
Jika Moskow tidak memberikan tanggapan yang kredibel, pemerintah Inggris akan menyimpulkan bahwa serangan tersebut melibatkan penggunaan kekerasan yang tidak sah oleh negara Rusia terhadap Inggris Raya. May mengatakan, jika pemerintah sudah sampai pada kesimpulan itu, dia akan kembali ke Commons (Majelis Rendah) untuk menjelaskan usulan pembalasan.
(esn)