Atasi Pariwisata Berlebihan, Eropa Atur Kepadatan Turis

Senin, 12 Maret 2018 - 10:34 WIB
Atasi Pariwisata Berlebihan,...
Atasi Pariwisata Berlebihan, Eropa Atur Kepadatan Turis
A A A
BERLIN - Sejumlah tujuan wisata utama di Eropa berupaya mencari cara baru untuk mengatasi pariwisata berlebihan. Langkah ini diambil saat kota-kota seperti Venice, Dubrovnik, dan Barcelona harus mengelola banyak turis yang tiba tiap hari dengan penerbangan murah dan kapal pesiar. Jumlah wisatawan yang berlebihan itu telah membuat warga lokal dan juga turis itu sendiri mengeluh.

Sebanyak 9% turis yang mengikuti survei oleh firma konsultan IPK menyatakan, kepadatan turis memengaruhi kualitas perjalanan mereka tahun lalu. "Masalah keamanan di sejumlah pantai di Mesir dan Turki, serta penerbangan murah telah meningkatkan pertumbuhan kedatangan internasional ke negara-negara seperti Spanyol dan Kroasia hingga lebih dari 10% dalam beberapa tahun terakhir," ungkap data dari Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), dikutip kantor berita Reuters.

Wali Kota Dubrovnik Mato Frankovic menjelaskan, "Kepadatan pengunjung di tujuan wisata itu kesuksesan, tapi ada garis tipis antara sukses dan gagal." Daripada mencoba membatasi jumlah pengunjung yang mem belanjakan uang di hotel, makanan, dansuvenir, kota-kota itu mencari cara agar para turis pindah dari tujuan populer wisata. Dubrovnik ingin meluncurkan aplikasi smartphone pada akhir 2018 yang memungkinkan pengguna mengetahui kapan kota tua di lembah itu sudah penuh pengunjung dan menyarankan tujuan alternatif di luar kota bagi para turis. Kota Dubrovnik juga berencana menguji program taksi online untuk menarik turis pergi ke wi layah sekitar.

Barcelona sedang merancang rencana marketing bersama wilayah sekitar agar para turis mengeksplorasi tempat selain tujuan populer seperti gereja Sagrada Familia atau jalan raya Las Ramblas. "Barcelona itu kecil, tapi tujuan Barcelona melampaui kota itu dan memiliki banyak tujuan serta daya tarik," ujar Direktur Pariwisata Barcelona Joan Torrella Rene.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0204 seconds (0.1#10.140)