Takut Agresi Rusia, AS Jual Ratusan Sistem Rudal Patriot ke Eropa

Minggu, 25 Februari 2018 - 06:58 WIB
Takut Agresi Rusia, AS Jual Ratusan Sistem Rudal Patriot ke Eropa
Takut Agresi Rusia, AS Jual Ratusan Sistem Rudal Patriot ke Eropa
A A A
WASHINGTON - Ketakutan tentang terjadinya agresi Rusia mendorong Amerika Serikat (AS) menjual ratusan sistem rudal Patriot ke negara-negara Eropa. Nilai kontrak penjualan senjata ini mencapai miliran dolar AS.

Pasokan senjata itu juga bagian dari upaya pemerintah Donald Trump untuk menghadapi Rusia di wilayah Eropa.

Administrasi Trump mengumumkan pada hari Rabu lalu bahwa Departemen Luar Negeri telah menyetujui penjualan sistem rudal Patriot, termasuk sekitar 100 rudal ke Swedia.

Sistem rudal pertahanan itu diklaim mampu mencegat atau menembak jatuh rudal balistik jarak pendek dan menengah serta pesawat tak berawak.

Para pejabat AS dan Eropa telah menyatakan keprihatinannya bahwa Rusia baru-baru ini mengerahkan rudal berkemampuan nuklir ke Kaliningrad, wilayah Rusia yang berada di kawasan pantai Baltik di antara Polandia dan Lithuania.

Seorang pejabat pertahanan AS yang bertugas di Eropa mengatakan bahwa pengerahan rudal Iskander Rusia ke Kaliningrad adalah langkah terbesar dalam hal militerisasi Rusia terhadap Baltik.

”Mereka selalu memiliki rudal balistik di sana, jenis rudal ini membawa jangkauan yang jauh lebih lama daripada sebelumnya,” kata pejabat tersebut kepada CNN yang menolak diidentifikasi.

Dia mengatakan rudal berkemampuan nuklir Moskow itu berpotensi mengancam sebagian besar wilayah Polandia, Estonia, Latvia, Lithuania, Jerman dan Swedia.

”Penjualan ini merupakan respons tidak hanya aktivitas militer Rusia yang meningkat, namun juga kenyataan bahwa Rusia memodernisasi kemampuan penyerangan Angkatan Udara dan jangkauan jangka panjangnya,” kata Magnus Nordenman, direktur Transatlantic Security Initiative yang berbasis di Washington, kepada CNN, yang dilansir Minggu (25/2/2018).

”Rusia mungkin tidak memiliki banyak rudal pesawat terbang dan rudal jarak jauh seperti yang dilakukan Uni Soviet selama Perang Dingin, namun sistem Rusia saat ini jauh lebih mampu daripada nenek moyang Perang Dingin mereka,” ujarnya.

Sekutu-sekutu Amerika di wilayah Eropa telah mencari kemampuan yang memungkinkan untuk melawan rudal-rudal Moskow.

Polandia mengumumkan ketertarikannya pada sistem rudal Patriot AS. Pada November 2017, Departemen Luar Negeri AS mentujui opsi penjualan senjata pertahanan itu dengan nilai USD10 miliar.

Beberapa Polandia awalnya menolak keras harga yang dianggap mahal. Namun, Menteri Pertahanan Polandia Mariusz B?'aszczak menulis di Twitter belum lama ini bahwa pemerintahnya telah berhasil mendapatkan harga yang lebih rendah dan mempercepat waktu pengiriman untuk sistem rudal tersebut.

Dia berharap Polandia untuk menandatangani sebuah kontrak tahap akhir untuk pembelian senjata itu berlangsung pada akhir kuartal pertama 2018.

Rumania, juga prihatin dengan kegiatan militer Rusia di Laut Hitam menyusul aneksasi Crimea dari Ukraina pada tahun 2014. Negara itu juga menginginkan sistem rudal buatan kontraktor pertahanan Raytheon tersebut.

Pada bulan lalu, Rumania menandatangani kesepakatan secara resmi untuk membeli sistem rudal Patriot.

Polandia dan Rumania adalah dua dari enam anggota NATO yang mengeluarkan 2 persen produk domestik bruto yang direkomendasikan untuk memperkuat pertahanan.

sedangkan Swedia yang bukan anggota NATO berusaha memperkuat posisinya di kawasan tersebut. Salah satunya meningkatkan kerja sama dengan aliansi Barat dan mengirim pasukan ke pulau Gotland yang berada di lokasi strategis di Laut Baltik.

"Ada kekhawatiran nyata di wilayah ini tentang agresi Rusia,” kata Nordenman.

Rusia berkali-kali menyangkal tuduhan akan melakukan agresi ke Eropa. Presiden Vladimir Putin pernah mengkritik keras tuduhan yang dia anggap tak masuk akal.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2949 seconds (0.1#10.140)