Indonesia Ternyata Dikunjungi Organisasi Israel
A
A
A
JAKARTA - Artists 4 Israel (A4I), sebuah organisasi advokasi Israel yang berfokus pada seni, melakukan kunjungan ke Indonesia. Tujuannya, untuk mempromosikan Israel dan kampanye hidup berdampingan melalui seni.
Organisasi tersebut nekat memberanikan diri mengambil sebuah proyek baru di Indonesia, yang selama ini dianggap mustahil.
Indonesia, yang jadi tempat tinggal penduduk Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik. Menurut sebuah jajak pendapat BBC, sekitar 75 persen warga Indonesia tidak memandang Israel dengan baik.
Namun, berbagai kesan itu tidak menghentikan direktur organisasi tersebut, Craig Dershowitz, untuk mencoba mengambil proyek di Indonesia.
”Art adalah ciptaan. Kelahiran kembali. Ini adalah kekuatan paling kuat di bumi. ‘Artists for Israel’ memanfaatkan kekuatan itu untuk membuat Israel cantik dan baru di mata dunia,” kata Dershowitz kepada The Jerusalem Post, Sabtu (24/2/2018).
”Kebencian dan intoleransi Israel itu nyata, tapi begitu juga kekuatan untuk mengakhirinya,” ujarnya.
Selama berkunjung ke Indonesia, Dershowitz mengaku tak bebas dari masalah. Salah satu organisasi yang bekerja dengan A4I di Yogykarta telah meminta agar siaran pers mereka menanggalkan nama organisasi pimpinan Dershowitz tersebut. Alasannya, karena dapat membahayakan karyawan atau keluarga mereka.
Selama dua minggu perjalanan, Dershowitz dan 7 seniman internasional bepergian ke Bali, Yogyakarta dan Timor Timur (Timor Leste). Mereka bekerja dengan 15 seniman Indonesia untuk melukis mural.
Perjalanan, yang merupakan bagian dari program Artists for Israel "Art Over Hate" tersebut, bertujuan untuk mempertemukan individu-individu dari berbagai agama untuk mempromosikan koeksistensi melalui seni.
Di Timor Lorosa'e atau Timor Leste, mereka mendapat sambutan terhormat dari seorang wali kota dan polisi. Di Yogyakarta, para seniman bekerja dengan sebuah organisasi yang menggunakan seni untuk menjauhkan remaja dari jalanan. Sedangkan di Flores, mereka bekerja dengan universitas setempat.
Selanjutnya, A4I akan melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, Inggris dan Portugal untuk mempromosikan pesan damai dan koeksistensi yang sama melalui seni.
A4I mengoperasikan beberapa program lain, termasuk "Healing Arts Kits" yang menggunakan seni untuk membantu anak-anak yang menderita gangguan stres pascatrauma, dan "Healing Ink" yang menolong korban selamat dari serangan teror.
Organisasi tersebut nekat memberanikan diri mengambil sebuah proyek baru di Indonesia, yang selama ini dianggap mustahil.
Indonesia, yang jadi tempat tinggal penduduk Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik. Menurut sebuah jajak pendapat BBC, sekitar 75 persen warga Indonesia tidak memandang Israel dengan baik.
Namun, berbagai kesan itu tidak menghentikan direktur organisasi tersebut, Craig Dershowitz, untuk mencoba mengambil proyek di Indonesia.
”Art adalah ciptaan. Kelahiran kembali. Ini adalah kekuatan paling kuat di bumi. ‘Artists for Israel’ memanfaatkan kekuatan itu untuk membuat Israel cantik dan baru di mata dunia,” kata Dershowitz kepada The Jerusalem Post, Sabtu (24/2/2018).
”Kebencian dan intoleransi Israel itu nyata, tapi begitu juga kekuatan untuk mengakhirinya,” ujarnya.
Selama berkunjung ke Indonesia, Dershowitz mengaku tak bebas dari masalah. Salah satu organisasi yang bekerja dengan A4I di Yogykarta telah meminta agar siaran pers mereka menanggalkan nama organisasi pimpinan Dershowitz tersebut. Alasannya, karena dapat membahayakan karyawan atau keluarga mereka.
Selama dua minggu perjalanan, Dershowitz dan 7 seniman internasional bepergian ke Bali, Yogyakarta dan Timor Timur (Timor Leste). Mereka bekerja dengan 15 seniman Indonesia untuk melukis mural.
Perjalanan, yang merupakan bagian dari program Artists for Israel "Art Over Hate" tersebut, bertujuan untuk mempertemukan individu-individu dari berbagai agama untuk mempromosikan koeksistensi melalui seni.
Di Timor Lorosa'e atau Timor Leste, mereka mendapat sambutan terhormat dari seorang wali kota dan polisi. Di Yogyakarta, para seniman bekerja dengan sebuah organisasi yang menggunakan seni untuk menjauhkan remaja dari jalanan. Sedangkan di Flores, mereka bekerja dengan universitas setempat.
Selanjutnya, A4I akan melakukan perjalanan ke Afrika Selatan, Inggris dan Portugal untuk mempromosikan pesan damai dan koeksistensi yang sama melalui seni.
A4I mengoperasikan beberapa program lain, termasuk "Healing Arts Kits" yang menggunakan seni untuk membantu anak-anak yang menderita gangguan stres pascatrauma, dan "Healing Ink" yang menolong korban selamat dari serangan teror.
(mas)