Jet Hipersonik China Dijuluki I Plane, Beijing-New York Dua Jam
A
A
A
BEIJING - China mengembangkan pesawat jet hipersonik baru yang bisa melesat lima kali lebih cepat dari kecepatan suara, sekitar sekitar 6.000 kmph (km/jam). Pesawat yang dijuluki “I Plane” ini bisa menerbangkan puluhan orang dan muatan dari Beijing ke New York dalam tempo dua jam.
Bagi pesawat penumpang biasa, penerbangan antara kedua kota yang berjarak 11.000 km itu membutuhkan waktu sekitar 14 jam.
Desain "I Plane" telah diluncurkan, di mana jet tersebut memiliki empat sayap unik. Desain dikembangkan oleh sekelompok peneliti di Chinese Academy of Sciences.
Rincian dari desain pesawat jet hipersonik ini telah dipaparkan dalam makalah yang diterbitkan di Physics, Mechanics and Astronomy. Tim peneliti telah mulai melakukan tes untuk memeriksa apakah pesawat tersebut akan mematuhi hukum aerodinamis atau tidak dengan kecepatan super tersebut.
Cui Kai, kepala utama proyek ini, dan rekannya mengembangkan versi skala kecil dari "I Plane" dan mengujinya di terowongan angin.
Dua lapisan sayap berada di antara badan pesawat yang meluas dari tengah. Sedangkan dua sayap lainnya duduk di atas seperti struktur berbentuk kelelawar. Hal ini, menurut para peneliti, tidak hanya akan mengurangi turbulensi dan seret, namun juga memastikan bahwa pesawat tersebut menciptakan lift tinggi, bahkan dengan muatan onboard yang lebih berat.
Perancangnya yang juga terlibat dalam proyek militer China tersebut mengatakan kepada South China Morning Post, Jumat (23/2/2018), bahwa pesawat tersebut lebih mirip pesawat pembom berat hipersonik dan bisa menjadi game changer untuk Beijing.
Perancang menambahkan bahwa pesawat itu bisa digunakan untuk mengangkut apapun dengan kecepatan sangat cepat, termasuk bom.
Masih belum jelas kapan jet hipersonik siap untuk uji lapangan, namun pengembangan pesawat terbang seperti ini bisa dilihat sebagai jawaban China terhadap pesawat mata-mata eksperimental hipersonik Amerika SR-72.
Sekadar diketahui, pesawat SR-72 memiliki sayap kembar. Selain sebagai pesawat pengintai, SR-72 juga dirancang sebagai pesawat penyerang yang mampu melesat dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lima kali kecepatan suara.
Lockheed Martin, pengembang SR-72, cenderung merahasiakannya. Namun sebuah laporan baru-baru ini mengemukakan bahwa ada demonstran pesawat kecil yang diyakini terkait erat dengan proyek SR-72. Artinya, pesawat tersebut diduga sudah dalam tahap uji coba awal.
Bagi pesawat penumpang biasa, penerbangan antara kedua kota yang berjarak 11.000 km itu membutuhkan waktu sekitar 14 jam.
Desain "I Plane" telah diluncurkan, di mana jet tersebut memiliki empat sayap unik. Desain dikembangkan oleh sekelompok peneliti di Chinese Academy of Sciences.
Rincian dari desain pesawat jet hipersonik ini telah dipaparkan dalam makalah yang diterbitkan di Physics, Mechanics and Astronomy. Tim peneliti telah mulai melakukan tes untuk memeriksa apakah pesawat tersebut akan mematuhi hukum aerodinamis atau tidak dengan kecepatan super tersebut.
Cui Kai, kepala utama proyek ini, dan rekannya mengembangkan versi skala kecil dari "I Plane" dan mengujinya di terowongan angin.
Dua lapisan sayap berada di antara badan pesawat yang meluas dari tengah. Sedangkan dua sayap lainnya duduk di atas seperti struktur berbentuk kelelawar. Hal ini, menurut para peneliti, tidak hanya akan mengurangi turbulensi dan seret, namun juga memastikan bahwa pesawat tersebut menciptakan lift tinggi, bahkan dengan muatan onboard yang lebih berat.
Perancangnya yang juga terlibat dalam proyek militer China tersebut mengatakan kepada South China Morning Post, Jumat (23/2/2018), bahwa pesawat tersebut lebih mirip pesawat pembom berat hipersonik dan bisa menjadi game changer untuk Beijing.
Perancang menambahkan bahwa pesawat itu bisa digunakan untuk mengangkut apapun dengan kecepatan sangat cepat, termasuk bom.
Masih belum jelas kapan jet hipersonik siap untuk uji lapangan, namun pengembangan pesawat terbang seperti ini bisa dilihat sebagai jawaban China terhadap pesawat mata-mata eksperimental hipersonik Amerika SR-72.
Sekadar diketahui, pesawat SR-72 memiliki sayap kembar. Selain sebagai pesawat pengintai, SR-72 juga dirancang sebagai pesawat penyerang yang mampu melesat dengan kecepatan hingga Mach 5 atau lima kali kecepatan suara.
Lockheed Martin, pengembang SR-72, cenderung merahasiakannya. Namun sebuah laporan baru-baru ini mengemukakan bahwa ada demonstran pesawat kecil yang diyakini terkait erat dengan proyek SR-72. Artinya, pesawat tersebut diduga sudah dalam tahap uji coba awal.
(mas)