Gadis Muslim India Difatwa Syirik karena Berkostum Dewa Krishna

Kamis, 04 Januari 2018 - 14:23 WIB
Gadis Muslim India Difatwa...
Gadis Muslim India Difatwa Syirik karena Berkostum Dewa Krishna
A A A
NEW DELHI - Seorang ulama India dari seminari Deoband Darul Uloom memicu kontroversi setelah mengeluarkan fatwa syirik terhadap seorang gadis remaja Muslim. Fatwa dikeluarkan karena gadis itu mengenakan kostum Dewa Krishna dan membaca Bhagavad Gita, kitab suci Hindu.

Gadis bernama Alia Khan, 15, asal Kota Meerut, berpartisipasi dalam sebuah kontes yang mengharuskannya melafalkan ayat-ayat dari kitab suci tersebut. Kontes itu digelar untuk menandai 101 tahun Pakta Lucknow, sebuah perjanjian bersejarah antara Kongres Nasional dan Liga Muslim selama perjuangan kebebasan India.

Untuk kompetisi tersebut, Alia Khan berpakaian seperti Dewa Krishna, salah satu Dewa Hindu dan membaca kita suci Bhagavad Gita. Alia menerima hadiah dari Menteri Negara Bagian Uttar Pradesh; Yogi Adityanath, atas prestasinya.

Namun penampilannya telah membuat kesal ulama Muslim setempat. Tindakan gadis itu dianggap “tak Islami”.

”Tindakan Alia juga berarti Syirik,” kata Mufti Arshad Farooqui, Ketua Departemen Fatwa Darul Uloom. Syirik dalam Islam bermakna mempraktikkan penyembahan selain kepada Tuhan.

Ulama lainnya dari Darul Uloom, Mohammad Shafiq Khan, juga mengecam partisipasi gadis tersebut dengan mengatakan bahwa Islam tidak menyukai orang-orang seperti itu. ”Jika seorang Muslim memuja tuhan selain Allah mereka tidak menjadi Muslim,” katanya kepada media setempat, ANI, yang dikutip Kamis (4/1/2018).

Kendati demikian, gadis remaja tersebut dia tidak takut akan ancaman siapa pun. Dia mengaku akan terus membaca dari kitab suci Hindu. ”Menempatkan penghalang pada keterampilan seseorang atas nama agama tidak dibenarkan,” kata Alia Khan sambil menanggapi fatwa syirik yang dijatuhkan kepadanya.

”Bila tidak ada orang lain yang memiliki masalah, mengapa ulama ini mencoba menghentikan saya dengan dalih Islam, saya tidak meninggalkan agama saya dengan belajar dan membaca Bhagavad Gita dengan cara apa pun. Gita bukan hanya kitab religius, pengetahuan karma, pengetahuan bisa dicari dari mana saja, kitab ini mengajarkan kemanusiaan,” ujar Alia.

Deoband Darul Uloom merupakan seminari terbesar di Asia yang terkenal karena kerap mengeluarkan fatwa kontroversial. Seminari itu pernah mengeluarkan fatwa larangan bagi perempuan untuk memotong rambut, mencukur alis hingga mengenakan celana jins. Merayakan Tahun Baru Masehi juga dilarang oleh seminari tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0715 seconds (0.1#10.140)