Koalisi Arab Menggila di Yaman, 109 Warga Sipil Tewas

Jum'at, 29 Desember 2017 - 09:00 WIB
Koalisi Arab Menggila di Yaman, 109 Warga Sipil Tewas
Koalisi Arab Menggila di Yaman, 109 Warga Sipil Tewas
A A A
JENEWA - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman telah menewaskan 109 warga sipil dalam serangan udara selama 10 hari terakhir. Jumlah itu termasuk 54 orang di sebuah pasar yang ramai dan 14 anggota satu keluarga di sebuah peternakan.

Hal itu dikatakan oleh pejabat tinggi PBB di negara tersebut. "Pertempuran itu sia-sia dan tidak masuk akal," ujar Koordinator penduduk PBB Jamie McGoldrick seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/12/2017).

Pernyataan McGoldrick adalah sebuah kritik langsung luar biasa terhadap kampanye yang dilancarkan oleh koalisi Arab melawan gerakan Houthi yang selaras dengan Iran.

Mengutip laporan awal dari kantor hak asasi manusia PBB, sebuah pernyataan oleh McGoldrick mengatakan bahwa serangan udara menghantam pasar yang ramai di sub-distrik Al Hayma Attazziah di gubernur Taiz pada hari Selasa, menewaskan 54 orang dan melukai 32 lainnya.

"Delapan dari korban tewas dan enam yang terluka adalah anak-anak," menurut laporan tersebut.

Pada hari yang sama, sebuah serangan udara di sebuah peternakan di distrik Attohayta, gubernur Hodeidah membunuh 14 orang, dan serangan udara di tempat lain membunuh 41 warga sipil lainnya dan melukai 43 lainnya dalam 10 hari terakhir.

"Insiden ini membuktikan ketidakpedulian total terhadap kehidupan manusia bahwa semua pihak, termasuk koalisi pimpinan Arab, terus menunjukkan dalam perang absurd ini hanya mengakibatkan kehancuran negara dan penderitaan yang tidak disengaja dari rakyatnya, yang dihukum sebagai bagian dari kampanye militer yang sia-sia oleh kedua belah pihak," kata McGoldrick.

"Menurut hukum internasional, pihak yang berperang harus menyisihkan penduduk sipil dan infrastruktur sipil," tambahnya.

Koalisi pimpinan Saudi, didukung oleh Amerika Serikat (AS), Inggris dan negara lain, mencela tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa informasi tersebut tidak memiliki kredibilitas. Saudi menilai McGoldrick mengambil laporan itu dari sisi kelompok Houthi.

Seorang juru bicara koalisi pimpinan Arab mengatakan bahwa ia menyesalkan informasi yang masuk dalam pernyataan McGoldrick.

"Pernyataan ini menciptakan keraguan terus-menerus mengenai informasi dan data yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menantang kredibilitasnya," kata juru bicara koalisi tersebut dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita negara Saudi SPA.

"Karena juru bicara koalisi mengecam pendirian yang bias ini, dia menegaskan perlunya PBB meninjau kembali mekanisme kerja kemanusiaan dan kompetensi karyawannya yang bekerja di Yaman dan untuk memantau kinerjanya," kata SPA, mengutip pernyataan tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak memiliki perkiraan jumlah korban tewas di Yaman. Dikatakan pada Agustus 2016 bahwa menurut pusat medis setidaknya 10.000 orang telah terbunuh.

PBB mengatakan bahwa Yaman adalah krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan sekitar 8 juta orang di ambang kelaparan, epidemi kolera yang telah menginfeksi 1 juta orang, dan keruntuhan ekonomi di negara yang paling miskin di dunia Arab.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3226 seconds (0.1#10.140)