Putin: Rusia Akan Terus Melawan Teror
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, negaranya akan terus berjuang melawan terorisme, bahkan jika diperlukan termasuk di wilayah Suriah. Namun, Putin menyatakan, pengerahan Angkatan Bersenjata Rusia ke Suriah untuk melakukan kegiatan anti-terorisme akan dilakukan dengan skala yang lebih kecil.
"Anda menyebutkan Suriah, tidak perlu banyak pengerahan Angkatan Bersenjata Rusia di Suriah, seperti sebelumnya, walaupun kita memiliki dua lokasi penempatan. Dan, tentu saja kita akan melanjutkan perang melawan terorisme, termasuk di dalamnya wilayah Suriah, jika perlu kita akan bekerja di sana secara selektif," kata Putin, Senin (25/12).
Seperti dikutip dari Sputnik, penegasan itu disampaikan Putin dalam pertemuan dengan para ketua Majelis Federal Rusia. Menurut Putin, saat ini banyak aset militer Rusia yang berada di Suriah dan tak lagi dibutuhkan keberadaannya.
"Tapi, saya ulangi, tidak seperti sebelumnya, dengan penggunaan semua komponen Angkatan Bersenjata kita secara luas. Karena itulah penarikan dilakukan, karena begitu banyak peralatan dan personel tidak lagi dibutuhkan di sana. Paling tidak, yang tak diperlukan sekarang," lanjut Putin.
Sebelumnya, pada 11 Desember silam, Putin telah memerintahkan penarikan pasukan Rusia dari Suriah. Selama lebih dua tahun terakhir, Rusia telah melakukan kampanye udara anti-teroris. Keputusan mengenai penarikan tersebut dilakukan setelah Putin mengumumkan penghancuran total basis ISIS di kedua tepi Sungai Efrat.
Sementara saat berbicara tentang Afghanistan, Putin mengatakan bahwa situasi di negara tersebut telah memburuk setelah tentara AS mengundurkan diri dari wilayah tersebut. Ia menambahkan, meski Rusia memiliki hubungan yang rumit dengan AS, namun pihaknya harus mempertimbangkan situasi di Afghanistan secara obyektif.
"Anda menyebutkan Suriah, tidak perlu banyak pengerahan Angkatan Bersenjata Rusia di Suriah, seperti sebelumnya, walaupun kita memiliki dua lokasi penempatan. Dan, tentu saja kita akan melanjutkan perang melawan terorisme, termasuk di dalamnya wilayah Suriah, jika perlu kita akan bekerja di sana secara selektif," kata Putin, Senin (25/12).
Seperti dikutip dari Sputnik, penegasan itu disampaikan Putin dalam pertemuan dengan para ketua Majelis Federal Rusia. Menurut Putin, saat ini banyak aset militer Rusia yang berada di Suriah dan tak lagi dibutuhkan keberadaannya.
"Tapi, saya ulangi, tidak seperti sebelumnya, dengan penggunaan semua komponen Angkatan Bersenjata kita secara luas. Karena itulah penarikan dilakukan, karena begitu banyak peralatan dan personel tidak lagi dibutuhkan di sana. Paling tidak, yang tak diperlukan sekarang," lanjut Putin.
Sebelumnya, pada 11 Desember silam, Putin telah memerintahkan penarikan pasukan Rusia dari Suriah. Selama lebih dua tahun terakhir, Rusia telah melakukan kampanye udara anti-teroris. Keputusan mengenai penarikan tersebut dilakukan setelah Putin mengumumkan penghancuran total basis ISIS di kedua tepi Sungai Efrat.
Sementara saat berbicara tentang Afghanistan, Putin mengatakan bahwa situasi di negara tersebut telah memburuk setelah tentara AS mengundurkan diri dari wilayah tersebut. Ia menambahkan, meski Rusia memiliki hubungan yang rumit dengan AS, namun pihaknya harus mempertimbangkan situasi di Afghanistan secara obyektif.
(esn)