Korsel Sebut Uji Coba Nuklir Korut Picu Terjadinya Gempa
A
A
A
SEOUL - Badan meteorologi Korea Selatan (Korsel) menyebut uji coba nuklir Korea Utara (Korut) kemungkinan menjadi penyebab gempa. Gempa yang terjadi di provinsi Utara Korut, Hamgyong, terjadi di daerah di mana getaran semacam itu tidak biasanya terjadi.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 7.45 waktu setempat, sekitar 2,7 kilometer dari tempat uji coba nuklir Korut, Punggye-ri.
"Kilju adalah daerah berbatu dimana gempa alam biasanya tidak terjadi. Namun, gempa tersebut bisa disebabkan oleh perubahan geologi yang dibuat dari ledakan nuklir baru-baru ini," seperti disadur Sputnik dari kantor berita Yonhap mengutip sebuah sumber di Badan Meteorologi Korsel (KMA), Sabtu (2/12/2017).
Korut telah melakukan enam uji coba nuklir sejak tahun 2006. Tes terakhir berlangsung pada tanggal 3 September, ketika Pyongyang mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji sebuah bom hidrogen yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua.
Tindakan Korut memicu kecaman internasional dan Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi terberatnya terhadap Pyongyang yang membatasi ekspor minyak ke Korut, impor produk tekstil serta akses negara terhadap cairan gas. Sanksi tersebut juga mencakup langkah-langkah untuk memeriksa lebih ketat kapal-kapal kargo yang masuk dan keluar dari Korut.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 7.45 waktu setempat, sekitar 2,7 kilometer dari tempat uji coba nuklir Korut, Punggye-ri.
"Kilju adalah daerah berbatu dimana gempa alam biasanya tidak terjadi. Namun, gempa tersebut bisa disebabkan oleh perubahan geologi yang dibuat dari ledakan nuklir baru-baru ini," seperti disadur Sputnik dari kantor berita Yonhap mengutip sebuah sumber di Badan Meteorologi Korsel (KMA), Sabtu (2/12/2017).
Korut telah melakukan enam uji coba nuklir sejak tahun 2006. Tes terakhir berlangsung pada tanggal 3 September, ketika Pyongyang mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji sebuah bom hidrogen yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua.
Tindakan Korut memicu kecaman internasional dan Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi terberatnya terhadap Pyongyang yang membatasi ekspor minyak ke Korut, impor produk tekstil serta akses negara terhadap cairan gas. Sanksi tersebut juga mencakup langkah-langkah untuk memeriksa lebih ketat kapal-kapal kargo yang masuk dan keluar dari Korut.
(ian)