Korban Gempa Iran Butuh Bantuan
A
A
A
TEHERAN - Ribuan warga Iran membutuhkan bantuan kemanusiaan setelah gempa mengguncang wilayah perbatasan Iran-Irak. Sedikitnya 530 orang tewas dan 8000 warga terluka akibat gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada Minggu malam (12/11/2017) lalu.
Stasiun televisi milik Pemerintah Irak kemarin melaporkan operasi pencarian korban dihentikan untuk sementara. Petugas pelayanan darurat fokus untuk mendistribusikan makanan dan air kepada korban bencana.
“Pemerintah akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menyelesaikan permasalahan (korban gempa) dalam waktu yang singkat,” janji Presiden Iran Hassan Rouhani yang berkunjung ke wilayah terdampak gempa di Kermashah, Iran. Kunjungan itu sebagai bentuk respons cepat Rouhani untuk memberikan bantuan bagi warga yang menjadi korban gempa.
Gempa tersebut mengguncang sedikitnya 14 provinsi di Iran. Stasiun televisi Iran melaporkan ribuan warga masih tinggal di kamp pengungsian. Banyak juga orang yang tinggal di luar rumah karena masih terjadi gempa susulan sebanyak 193 kali.
“Kita membutuhkan bantuan. Kita membutuhkan segalanya. Pemerintah seharusnya mempercepat pergerakan bantuan bagi warga yang membutuhkan,” ujar seorang perempuan Iran yang tidak disebutkan namanya di Sarpol-e Zahab, wilayah paling parah terdampak gempa.
Dia mengaku tidak lagi memiliki rumah karena sudah hancur diguncang gempa. Dia dan keluarganya juga terpaksa tinggal tinggdi luar rumah pada malam hari karena tidak adanya tenda.
Para pejabat Iran mengungkapkan kesempatan untuk menemukan korban selamat sangatlah rendah. Untuk itu, operasi pencarian korban juga diakhiri. “Operasi penyelamatan di Kermanshah telah berakhir,” kata Kepala Badan Layanan Darurat Iran Pir-Hossein Kolivand.
Menurut Mansoureh Bagheri, pejabat Bulan Sabit Merah, sebanyak 12.000 rumah penduduk hancur total. Dia mengungkapkan operasi penyelamatan telah berakhir. “Prioritas utama adalah memberikan akses penampungan secepatnya bagi warga yang membutuhkan. Bantuan makanan juga masih dalam perjalanan,” ata Bagheri dilansir BBC.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengucapkan bela sungkawa kepada para korban gempa. Dia juga menyerukan seluruh lembaga pemerintah untuk bergerak cepat untuk membantu korban yang membutuhkan.
Kepolisian Iran, pasukan elite Garda Revolusi, dan milisi Basij juga diperbantukan untuk mengirimkan logistik dan bantuan. “Barang yang dibutuhkan adalah tenda, air, dan makanan. Bukan hanya bangunan baru, rumah tua juga banyak yang rata dengan tanah,” kata Kepala Korp Garda Revolusi Islam Mayor Jenderal Maj Gen Mohammad Ali Jafari.
Rumah sakit di dekat lokasi gempa juga dipenuhi dengan warga yang membutuhkan perawatan kesehatan. Ratusan pasien harus mengantre untuk mendapatkan perawatan karena keterbatasan tenaga medis.
Bulan Sabit Merah Iran juga mendirikan pusat penampungan darurat yang bisa menampung ribuan orang yang telah kehilangan rumahnya. Tapi, mereka menghadapi kenyataan pahit karena belum adanya pasokan air dan listrik.
“Warga di beberapa desa masih membutuhkan bantuan makanan, air, dan tenda,” kata Gubernur Qasr-e Shirin Faramarz Akbari. Sebanyak lebih dari 30.000 rumah di provinsi tersebut mengalami kerusakan. (Andika Hendra M)
Stasiun televisi milik Pemerintah Irak kemarin melaporkan operasi pencarian korban dihentikan untuk sementara. Petugas pelayanan darurat fokus untuk mendistribusikan makanan dan air kepada korban bencana.
“Pemerintah akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menyelesaikan permasalahan (korban gempa) dalam waktu yang singkat,” janji Presiden Iran Hassan Rouhani yang berkunjung ke wilayah terdampak gempa di Kermashah, Iran. Kunjungan itu sebagai bentuk respons cepat Rouhani untuk memberikan bantuan bagi warga yang menjadi korban gempa.
Gempa tersebut mengguncang sedikitnya 14 provinsi di Iran. Stasiun televisi Iran melaporkan ribuan warga masih tinggal di kamp pengungsian. Banyak juga orang yang tinggal di luar rumah karena masih terjadi gempa susulan sebanyak 193 kali.
“Kita membutuhkan bantuan. Kita membutuhkan segalanya. Pemerintah seharusnya mempercepat pergerakan bantuan bagi warga yang membutuhkan,” ujar seorang perempuan Iran yang tidak disebutkan namanya di Sarpol-e Zahab, wilayah paling parah terdampak gempa.
Dia mengaku tidak lagi memiliki rumah karena sudah hancur diguncang gempa. Dia dan keluarganya juga terpaksa tinggal tinggdi luar rumah pada malam hari karena tidak adanya tenda.
Para pejabat Iran mengungkapkan kesempatan untuk menemukan korban selamat sangatlah rendah. Untuk itu, operasi pencarian korban juga diakhiri. “Operasi penyelamatan di Kermanshah telah berakhir,” kata Kepala Badan Layanan Darurat Iran Pir-Hossein Kolivand.
Menurut Mansoureh Bagheri, pejabat Bulan Sabit Merah, sebanyak 12.000 rumah penduduk hancur total. Dia mengungkapkan operasi penyelamatan telah berakhir. “Prioritas utama adalah memberikan akses penampungan secepatnya bagi warga yang membutuhkan. Bantuan makanan juga masih dalam perjalanan,” ata Bagheri dilansir BBC.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengucapkan bela sungkawa kepada para korban gempa. Dia juga menyerukan seluruh lembaga pemerintah untuk bergerak cepat untuk membantu korban yang membutuhkan.
Kepolisian Iran, pasukan elite Garda Revolusi, dan milisi Basij juga diperbantukan untuk mengirimkan logistik dan bantuan. “Barang yang dibutuhkan adalah tenda, air, dan makanan. Bukan hanya bangunan baru, rumah tua juga banyak yang rata dengan tanah,” kata Kepala Korp Garda Revolusi Islam Mayor Jenderal Maj Gen Mohammad Ali Jafari.
Rumah sakit di dekat lokasi gempa juga dipenuhi dengan warga yang membutuhkan perawatan kesehatan. Ratusan pasien harus mengantre untuk mendapatkan perawatan karena keterbatasan tenaga medis.
Bulan Sabit Merah Iran juga mendirikan pusat penampungan darurat yang bisa menampung ribuan orang yang telah kehilangan rumahnya. Tapi, mereka menghadapi kenyataan pahit karena belum adanya pasokan air dan listrik.
“Warga di beberapa desa masih membutuhkan bantuan makanan, air, dan tenda,” kata Gubernur Qasr-e Shirin Faramarz Akbari. Sebanyak lebih dari 30.000 rumah di provinsi tersebut mengalami kerusakan. (Andika Hendra M)
(nfl)