Jerman Akan Rayu Kongres AS Pertahankan Kesepakatan Nuklir Iran
A
A
A
BERLIN - Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, Berlin akan mencoba membujuk Kongres Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), atau yang lebih dikenal dengan nama kesepakatan nuklir Iran.
Gabriel mengatakan, Berlin mengkritik posisi Iran dalam beberapa masalah, karena perannya dalam sejumlah konflik di Timur Tengah, dan menekankan solusi untuk hal semacam ini hanya dapat diselesaikan melalui pembicaraan langsung.
"Kami mendukung kesepakatan ini dengan Iran, kami ingin kesepakatan ini dipertahankan. Seharusnya tidak terjadi begitu saja, bahwa satu-satunya suara harapan yang kita miliki di dunia ini, yang dapat memaksa sebuah negara berhenti mengembangkan senjata nuklir, akan dimatikan," ucap Gabriel, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/10).
"Oleh karena itu dalam beberapa minggu mendatang kami akan melakukan segala kemungkinan untuk meyakinkan Kongres AS agar tetap mempertahankan kesepakatan dan untuk membahas apa yang dapat dilakukan agar Iran mengubah posisinya mengenai beberapa isu lain," sambungnya.
Pernyataan tersebut muncul tidak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak melihat Iran telah memenuhi kesepakatan yang dicapai tahun 2015 itu.
Trump telah mengatakan bahwa Iran telah berulang kali melanggar persyaratan kesepakatan tersebut, dan menambahkan kesepakatan tersebut akan dihentikan jika Kongres AS dan pihak-pihak lain dalam kesepakatan tersebut, bukan hanya Iran, tapi juga China, Prancis, Rusia, Inggris dan Jerman, gagal untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.
Gabriel mengatakan, Berlin mengkritik posisi Iran dalam beberapa masalah, karena perannya dalam sejumlah konflik di Timur Tengah, dan menekankan solusi untuk hal semacam ini hanya dapat diselesaikan melalui pembicaraan langsung.
"Kami mendukung kesepakatan ini dengan Iran, kami ingin kesepakatan ini dipertahankan. Seharusnya tidak terjadi begitu saja, bahwa satu-satunya suara harapan yang kita miliki di dunia ini, yang dapat memaksa sebuah negara berhenti mengembangkan senjata nuklir, akan dimatikan," ucap Gabriel, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/10).
"Oleh karena itu dalam beberapa minggu mendatang kami akan melakukan segala kemungkinan untuk meyakinkan Kongres AS agar tetap mempertahankan kesepakatan dan untuk membahas apa yang dapat dilakukan agar Iran mengubah posisinya mengenai beberapa isu lain," sambungnya.
Pernyataan tersebut muncul tidak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak melihat Iran telah memenuhi kesepakatan yang dicapai tahun 2015 itu.
Trump telah mengatakan bahwa Iran telah berulang kali melanggar persyaratan kesepakatan tersebut, dan menambahkan kesepakatan tersebut akan dihentikan jika Kongres AS dan pihak-pihak lain dalam kesepakatan tersebut, bukan hanya Iran, tapi juga China, Prancis, Rusia, Inggris dan Jerman, gagal untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.
(esn)