Seorang Koruptor China Mudik dari AS untuk Menyerahkan Diri
A
A
A
BEIJING - Seorang tersangka kasus korupsi asal China yang masuk dalam daftar 100 buron utama di luar negeri telah mudik dari Amerika Serikat (AS) untuk menyerahkan diri. Tersangka melarikan diri ke AS sejak 2012.
Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, sebuah badan pengawas anti-korupsi China, mengonfirmasi penyerahan diri tersangka korupsi bernama Xu Xuewei, pada hari Senin (25/9/2017).
Xu sebelumnya mengelola perusahaan teknologi di Provinsi Jiangsu, China timur. Dia melarikan diri ke AS setelah diduga melakukan praktik kecurangan kontrak.
“Xu kembali ke China untuk menyerahkan dirinya di bawah kebijakan dan penindakan hukum,” kata pihak komisi tersebut, tanpa menjelaskan lebih rinci.
Xu, keluarga maupun pedamping hukumnya belum berkomentar. Dia sudah lama diburu aparat Beijing bersama banyak koruptor lainnya yang melarikan diri ke luar negeri.
Secara terpisah, komisi tersebut juga melakukan wawancara singkat dengan tersangka korupsi lainnya, yakni mantan kepala sekolah pengemudi di Beijing, Liu Changkai. Dia pulang bulan lalu setelah melarikan diri ke AS sejak tahun 1999.
Liu mengaku kesepian tinggal di AS sehingga memilih pulang.”Tinggal di luar negeri tidak terlalu sulit, tapi sangat sepi. Rasanya seperti dipenjara,” kata Liu.
Perang melawan korupsi telah menjadi agenda utama Presiden Xi Jinping. Dia telah menjalankan stratetegi perburuan para koruptor yang lari ke luar negeri dengan operasi yang dijuluki “Operation Fox Hunt”.
Operasi itu dijalankan setelah para pejabat dan eksekutif bisnis yang korup melarikan aset-asetnya ke luar negeri.
Pada bulan April 2015, pemerintah China menerbitkan daftar 100 tersangka korupsi yang paling dicari yang telah bersembunyi di luar negeri. Rata-rata mereka tinggal di AS, Kanada dan Australia.
Xu adalah orang ke-46 dalam daftar tersebut yang telah kembali ke China sejak operasi diluncurkan. Sedangkan Liu merupakan orang ke-19 dalam daftar.
Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin, sebuah badan pengawas anti-korupsi China, mengonfirmasi penyerahan diri tersangka korupsi bernama Xu Xuewei, pada hari Senin (25/9/2017).
Xu sebelumnya mengelola perusahaan teknologi di Provinsi Jiangsu, China timur. Dia melarikan diri ke AS setelah diduga melakukan praktik kecurangan kontrak.
“Xu kembali ke China untuk menyerahkan dirinya di bawah kebijakan dan penindakan hukum,” kata pihak komisi tersebut, tanpa menjelaskan lebih rinci.
Xu, keluarga maupun pedamping hukumnya belum berkomentar. Dia sudah lama diburu aparat Beijing bersama banyak koruptor lainnya yang melarikan diri ke luar negeri.
Secara terpisah, komisi tersebut juga melakukan wawancara singkat dengan tersangka korupsi lainnya, yakni mantan kepala sekolah pengemudi di Beijing, Liu Changkai. Dia pulang bulan lalu setelah melarikan diri ke AS sejak tahun 1999.
Liu mengaku kesepian tinggal di AS sehingga memilih pulang.”Tinggal di luar negeri tidak terlalu sulit, tapi sangat sepi. Rasanya seperti dipenjara,” kata Liu.
Perang melawan korupsi telah menjadi agenda utama Presiden Xi Jinping. Dia telah menjalankan stratetegi perburuan para koruptor yang lari ke luar negeri dengan operasi yang dijuluki “Operation Fox Hunt”.
Operasi itu dijalankan setelah para pejabat dan eksekutif bisnis yang korup melarikan aset-asetnya ke luar negeri.
Pada bulan April 2015, pemerintah China menerbitkan daftar 100 tersangka korupsi yang paling dicari yang telah bersembunyi di luar negeri. Rata-rata mereka tinggal di AS, Kanada dan Australia.
Xu adalah orang ke-46 dalam daftar tersebut yang telah kembali ke China sejak operasi diluncurkan. Sedangkan Liu merupakan orang ke-19 dalam daftar.
(mas)