Gempur ISIS, Tentara Suriah dan SDF Berebut Kota Minyak Deir al-Zor
A
A
A
DAMASKUS - Tentara Suriah yang didukung pasukan Rusia menggempur kelompok militan ISIS yang menduduki pangkalan militer Deir al-Zor pada hari Sabtu. Dalam waktu yang bersamaan, kubu oposisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) juga menyerang ISIS di wilayah yang sama dari arah utara.
Pasukan Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad dan SDF akan berlomba merebut kota di provinsi timur Suriah itu yang terkenal sebagai wilayah yang kaya minyak.
Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan, pasukan pemerintah meluncurkan serangan terhadap kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dari barat daya untuk membebaskan pangkalan militer Deir al-Zor.
Jenderal Angkatan Darat Suriah, Ahmad Sulaiman mengatakan serangan ditartgetkan pada gudang amunisi ISIS.”Militer juga mendengarkan pertemuan di mana para teroris merencanakan serangan di dalam dan sekitar Deir al-Zor,” katanya kepada Russia Today, yang dilansir Minggu (10/9/2017).
”Dengan bantuan pasukan udara Rusia, Angkatan Udara Suriah menyerang tempat-tempat ini menjelang kedatangan pasukan pemerintah Suriah. Ini memperlemah kemampuan ISIS untuk menyerang dan memanggil bala bantuan dari Raqqa dan Palmyra,” ujar Sulaiman.
“Pasukan Suriah perang sengit, karena para jihadis telah menanamkan alat peledak dan bom mobil di sekitar lokasi,” imbuh dia.
Sementara itu, Ahmad Abu Khawlah, Kepala Dewan Militer SDF di Deir al-Zor, mengatakan bahwa pasukannya telah mulai berjuang untuk mengusir ISIS keluar dari wilayah yang tersisa di provinsi Hasakeh dan selanjutnya ke selatan di Deir al- Zor.
Pertempuran untuk merebut Deir al-Zor pada akhirnya dikhawatirkan akan memicu bentrokan antara pasukan Assad dan SDF. Siapa pun yang akan mendapatkan lebih banyak wilayah dari provinsi ini akan mengendalikan lebih banyak minyak.
Konflik Suriah, yang dimulai dengan pemberontakan rakyat melawan Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2011, telah menarik keterlibatan militer dari sejumlah negara kekuatan dunia. Perundingan damai telah berulang kali gagal untuk mengakhiri perang.
Kubu SDF menyatakan, bahwa serangan terbaru di Deir al-Zor tidak terkait dengan serangan serupa yang diluncurkan pasukan rezim Suriah. SDF mengklaim, serangan sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya.
”Deir al-Zor adalah titik koneksi utama dan area geografis yang sangat penting,” kata pejabat Kurdi Suriah, Nawaf Khalil, yang berada di Jerman namun sering mengunjungi Suriah utara.
Pasukan Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad dan SDF akan berlomba merebut kota di provinsi timur Suriah itu yang terkenal sebagai wilayah yang kaya minyak.
Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan, pasukan pemerintah meluncurkan serangan terhadap kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dari barat daya untuk membebaskan pangkalan militer Deir al-Zor.
Jenderal Angkatan Darat Suriah, Ahmad Sulaiman mengatakan serangan ditartgetkan pada gudang amunisi ISIS.”Militer juga mendengarkan pertemuan di mana para teroris merencanakan serangan di dalam dan sekitar Deir al-Zor,” katanya kepada Russia Today, yang dilansir Minggu (10/9/2017).
”Dengan bantuan pasukan udara Rusia, Angkatan Udara Suriah menyerang tempat-tempat ini menjelang kedatangan pasukan pemerintah Suriah. Ini memperlemah kemampuan ISIS untuk menyerang dan memanggil bala bantuan dari Raqqa dan Palmyra,” ujar Sulaiman.
“Pasukan Suriah perang sengit, karena para jihadis telah menanamkan alat peledak dan bom mobil di sekitar lokasi,” imbuh dia.
Sementara itu, Ahmad Abu Khawlah, Kepala Dewan Militer SDF di Deir al-Zor, mengatakan bahwa pasukannya telah mulai berjuang untuk mengusir ISIS keluar dari wilayah yang tersisa di provinsi Hasakeh dan selanjutnya ke selatan di Deir al- Zor.
Pertempuran untuk merebut Deir al-Zor pada akhirnya dikhawatirkan akan memicu bentrokan antara pasukan Assad dan SDF. Siapa pun yang akan mendapatkan lebih banyak wilayah dari provinsi ini akan mengendalikan lebih banyak minyak.
Konflik Suriah, yang dimulai dengan pemberontakan rakyat melawan Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2011, telah menarik keterlibatan militer dari sejumlah negara kekuatan dunia. Perundingan damai telah berulang kali gagal untuk mengakhiri perang.
Kubu SDF menyatakan, bahwa serangan terbaru di Deir al-Zor tidak terkait dengan serangan serupa yang diluncurkan pasukan rezim Suriah. SDF mengklaim, serangan sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya.
”Deir al-Zor adalah titik koneksi utama dan area geografis yang sangat penting,” kata pejabat Kurdi Suriah, Nawaf Khalil, yang berada di Jerman namun sering mengunjungi Suriah utara.
(mas)