Vietnam Protes Latihan Militer China di Laut China Selatan
A
A
A
HANOI - Vietnam memprotes tindakan China yang menggelar latihan militer di kawasan sengketa di Laut China Selatan. Hanoi menyerukan Beijing untuk menahan diri dari tindakan yang memicu ketegangan.
China selama ini merasa tidak nyaman dengan upaya Vietnam untuk menggalang dukungan negara-negara Asia Tenggara serta menjalin hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat, Jepang dan India.
Pada bulan Juli, di bawah tekanan dari Beijing, Vietnam menghentikan pengeboran minyak di perairan lepas pantai di Laut China Selatan yang juga diklaim oleh China.
Protes dari Hanoi disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang dalam sebuah pernyataan.
”Vietnam mengusulkan China untuk menghentikan dan menahan diri dari pengulangan tindakan yang menyulitkan situasi di Laut Timur,” kata Hang, yang dilansir Reuters, Jumat (1/9/2017). Laut Timur adalah nama yang digunakan Vietnam untuk Laut China Selatan.
Menurutnya, semua kegiatan asing di perairan Vietnam harus mematuhi undang-undang Vietnam dan internasional.
Kementerian Luar Negeri Vietnam menyampaikan posisinya terkait sengketa kawasan itu ke perwakilan kedutaan besar China pada hari Kamis kemarin. Namun, protes Hanoi itu tidak disebutkan kapan latihan militer Beijing yang dimaksud.
Sementara itu, Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa latihan militer tersebut adalah latihan rutin tahunan dan sedang dilakukan di bagian barat laut Laut China Selatan.
”(Kawasan) laut yang relevan berada di bawah yurisdiksi China,” kata Hua dalam konferensi pers harian pada hari Jumat. Menurutnya, Beijing memiliki hak untuk melakukan latihan semacam itu di perairan Laut China Selatan.
“Kami berharap sisi yang relevan dapat dengan tenang dan rasional melihatnya,” ujar Hua.
Latihan militer, imbuh Hua, berlangsung di kawasan sebelah timur Vietnam mulai 29 Agustus sampai 4 September 2017. Menurutnya, akan ada latihan tembak di sekitar Kepulauan Paracel.
China selama ini merasa tidak nyaman dengan upaya Vietnam untuk menggalang dukungan negara-negara Asia Tenggara serta menjalin hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat, Jepang dan India.
Pada bulan Juli, di bawah tekanan dari Beijing, Vietnam menghentikan pengeboran minyak di perairan lepas pantai di Laut China Selatan yang juga diklaim oleh China.
Protes dari Hanoi disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang dalam sebuah pernyataan.
”Vietnam mengusulkan China untuk menghentikan dan menahan diri dari pengulangan tindakan yang menyulitkan situasi di Laut Timur,” kata Hang, yang dilansir Reuters, Jumat (1/9/2017). Laut Timur adalah nama yang digunakan Vietnam untuk Laut China Selatan.
Menurutnya, semua kegiatan asing di perairan Vietnam harus mematuhi undang-undang Vietnam dan internasional.
Kementerian Luar Negeri Vietnam menyampaikan posisinya terkait sengketa kawasan itu ke perwakilan kedutaan besar China pada hari Kamis kemarin. Namun, protes Hanoi itu tidak disebutkan kapan latihan militer Beijing yang dimaksud.
Sementara itu, Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa latihan militer tersebut adalah latihan rutin tahunan dan sedang dilakukan di bagian barat laut Laut China Selatan.
”(Kawasan) laut yang relevan berada di bawah yurisdiksi China,” kata Hua dalam konferensi pers harian pada hari Jumat. Menurutnya, Beijing memiliki hak untuk melakukan latihan semacam itu di perairan Laut China Selatan.
“Kami berharap sisi yang relevan dapat dengan tenang dan rasional melihatnya,” ujar Hua.
Latihan militer, imbuh Hua, berlangsung di kawasan sebelah timur Vietnam mulai 29 Agustus sampai 4 September 2017. Menurutnya, akan ada latihan tembak di sekitar Kepulauan Paracel.
(mas)