Netanyahu Tuding Iran Produksi Rudal di Suriah dan Libanon
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding Iran telah membangun fasilitas militer di Suriah, dan Libanon. Fasilitas ini menurut Netanyahu ditujukan untuk memproduksi rudal yang akan digunakan untuk menyerang Israel.
Hal tersebut disampaikan Netanyahu saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Tel Aviv. Dalam pertemuan itu, Netanyahu menyebut Iran mencoba mengubah Suriah menjadi basis militer untuk menghancurkan Israel.
"Iran mengubah Suriah menjadi basis pertahanan militer, sebagai bagian dari tujuannya untuk membasmi Israel," ucap Netanyahu dalam pertemyan tersebut, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/8).
"Mereka juga membangun situs untuk memproduksi peluru kendali presisi untuk menyerang Israel, baik di Suriah maupun di Libanon. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh Israel. Ini adalah sesuatu yang tidak boleh diterima PBB," sambungnya.
Sementara itu, terkait kunjungan Guterres ke Israel, kunjungan ini adalah bagian dari tur Timur Tengah yang dia lakukan. Setelah dari Israel, pemimpin PBB tersebut dijadwalkan akan berkunjung ke Palestina dan bertemu dengan Mahmoud Abbas.
Hal tersebut disampaikan Netanyahu saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Tel Aviv. Dalam pertemuan itu, Netanyahu menyebut Iran mencoba mengubah Suriah menjadi basis militer untuk menghancurkan Israel.
"Iran mengubah Suriah menjadi basis pertahanan militer, sebagai bagian dari tujuannya untuk membasmi Israel," ucap Netanyahu dalam pertemyan tersebut, seperti dilansir Reuters pada Senin (28/8).
"Mereka juga membangun situs untuk memproduksi peluru kendali presisi untuk menyerang Israel, baik di Suriah maupun di Libanon. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh Israel. Ini adalah sesuatu yang tidak boleh diterima PBB," sambungnya.
Sementara itu, terkait kunjungan Guterres ke Israel, kunjungan ini adalah bagian dari tur Timur Tengah yang dia lakukan. Setelah dari Israel, pemimpin PBB tersebut dijadwalkan akan berkunjung ke Palestina dan bertemu dengan Mahmoud Abbas.
(esn)