Gadis Korban Perkosaan Ini Diperkosa Lagi Pria Lain saat Minta Tolong
A
A
A
BIRMINGHAM - Seorang gadis 15 tahun di Inggris diperkosa di sebuah stasiun kereta api di Birmingham. Usai serangan pertama, korban mengalami serangan serupa oleh pria lain yang dia mintai pertolongan.
Insiden itu terjadi di dekat lapangan klub sepak bola Aston Villa di Birmingham pada pukul 19.00 malam pada hari Selasa dan pukul 02.00 dini hari pada hari Rabu.
Korban semula telah berjalan ke stasiun kereta api Witton dengan temannya. Namun, tiba-tiba dia diseret oleh seorang pria yang mendekatinya.
Tak lama setelah serangan itu, korban keluar dari stasiun. Dia kemudian menghentikan sebuah mobil yang lewat untuk meminta pertolongan.
Namun, setelah masuk ke mobil, korban kembali diperkosa untuk kedua kalinya oleh pria lain.
Investigasi besar yang melibatkan detektif dari Polisi Transportasi Inggris dan Polisi West Midlands telah diluncurkan. Polisi sedang berusaha untuk mengidentifikasi kedua penyerang.
Penyerang pertama digambarkan sebagai orang Asia dengan kulit cokelat, mata coklat, beperawakan kurus dengan tinggi badan sekitar 6 kaki. Penyerang mengenakan setelan jas dan berusia sekitar 20-an tahun.
Penyerang kedua juga digambarkan sebagai orang Asia, berusia 20-an tahun dengan tinggi badan lebih dari 5 kaki. Penyerang kedua memili janggut yang yang telah dipotong ketat dan mengenakan celana jins hitam.
Kepala Detektif Tony Fitzpatrick dari Polisi Transportasi Inggris mengatakan; ”Ini adalah cobaan yang mengerikan bagi gadis muda ini dan kami memiliki perwira terlatih khusus yang mendukungnya.”
”Sekarang sangat penting kami menyelidiki dengan tepat apa yang terjadi pada hari Selasa serta mengidentifikasi pelanggar untuk dua kejadian mengerikan ini,” lanjut Fitzpatrick.
”Detektif saya saat ini memeriksa semua CCTV yang ada dalam upaya untuk mengidentifikasi pelaku dan sementara penyelidikan ini dilakukan, kami ingin berbicara dengan calon saksi potensial,” ujarnya.
”Kejadian ini terjadi pada pagi dini hari dan mungkin tidak banyak orang di sekitar. Saya akan tertarik untuk berbicara dengan siapa saja yang mungkin pernah berada di daerah tersebut pada saat itu,” imbuh dia yang melindungi identitas korban, sebagaimana dikutip dari Daily Mirror, Jumat (28/7/2017).
Insiden itu terjadi di dekat lapangan klub sepak bola Aston Villa di Birmingham pada pukul 19.00 malam pada hari Selasa dan pukul 02.00 dini hari pada hari Rabu.
Korban semula telah berjalan ke stasiun kereta api Witton dengan temannya. Namun, tiba-tiba dia diseret oleh seorang pria yang mendekatinya.
Tak lama setelah serangan itu, korban keluar dari stasiun. Dia kemudian menghentikan sebuah mobil yang lewat untuk meminta pertolongan.
Namun, setelah masuk ke mobil, korban kembali diperkosa untuk kedua kalinya oleh pria lain.
Investigasi besar yang melibatkan detektif dari Polisi Transportasi Inggris dan Polisi West Midlands telah diluncurkan. Polisi sedang berusaha untuk mengidentifikasi kedua penyerang.
Penyerang pertama digambarkan sebagai orang Asia dengan kulit cokelat, mata coklat, beperawakan kurus dengan tinggi badan sekitar 6 kaki. Penyerang mengenakan setelan jas dan berusia sekitar 20-an tahun.
Penyerang kedua juga digambarkan sebagai orang Asia, berusia 20-an tahun dengan tinggi badan lebih dari 5 kaki. Penyerang kedua memili janggut yang yang telah dipotong ketat dan mengenakan celana jins hitam.
Kepala Detektif Tony Fitzpatrick dari Polisi Transportasi Inggris mengatakan; ”Ini adalah cobaan yang mengerikan bagi gadis muda ini dan kami memiliki perwira terlatih khusus yang mendukungnya.”
”Sekarang sangat penting kami menyelidiki dengan tepat apa yang terjadi pada hari Selasa serta mengidentifikasi pelanggar untuk dua kejadian mengerikan ini,” lanjut Fitzpatrick.
”Detektif saya saat ini memeriksa semua CCTV yang ada dalam upaya untuk mengidentifikasi pelaku dan sementara penyelidikan ini dilakukan, kami ingin berbicara dengan calon saksi potensial,” ujarnya.
”Kejadian ini terjadi pada pagi dini hari dan mungkin tidak banyak orang di sekitar. Saya akan tertarik untuk berbicara dengan siapa saja yang mungkin pernah berada di daerah tersebut pada saat itu,” imbuh dia yang melindungi identitas korban, sebagaimana dikutip dari Daily Mirror, Jumat (28/7/2017).
(mas)