Dipaksa Suami Aborsi 4 Kali demi Bayi Lelaki, Wanita China Tewas

Kamis, 20 Juli 2017 - 15:53 WIB
Dipaksa Suami Aborsi 4 Kali demi Bayi Lelaki, Wanita China Tewas
Dipaksa Suami Aborsi 4 Kali demi Bayi Lelaki, Wanita China Tewas
A A A
WUHU - Seorang wanita di China timur meninggal baru-baru ini setelah dipaksa suaminya untuk aborsi empat kali dalam setahun. Sang suami hanya menginginkan bayi lelaki.

Wanita yang diidentifikasi dengan nama depan Yueyue, telah jatuh sakit karena kondisi kesehatannya memburuk akibat aborsi yang berulang kali.

Setelah melahirkan seorang gadis empat tahun yang lalu, suaminya ingin mencoba mendapatkan anak kedua setelah pemerintah China mencabut kebijakan “satu anak” pada tahun 2015.

Tapi, sang suami bertekad untuk memiliki anak laki-laki. Wanita itu kemudian dipaksa menjalani pemeriksaan ultrasound untuk mengidentifikasi jenis kelamin bayi ketika dia hamil.

Korban lantas dipaksa untuk melakukan aborsi saat terungkap bahwa bayi yang belum lahir adalah seorang gadis. Siksaan seperti itu dia alami empat kali dalam setahun.

Sebelum meninggal, Yueyue terbaring di tempat tidur akibat aborsi yang dipaksakan. Sang suami, alih-alih merawatnya, tapi justru meminta cerai.

Korban, menurut laporan media lokal, tidak punya pilihan selain menerima perceraian tersebut dan menggunakan uang 170.000 yuan yang dimiliki untuk berobat di sebuah rumah sakit di Shanghai.

Korban kemudian meninggal setelah kondisinya memburuk.

Foto-foto yang muncul di media lokal, seperti dilansir The Straits Times, Kamis (20/7/2017), menunjukkan anggota keluarga Yueyue membawa abu jenazah korban ke rumah mantan suaminya pada hari Senin untuk mencari keadilan.

Mantan suami, yang berencana membeli mobil baru agar bisa menikahi wanita lain, telah menolak untuk bertemu keluarga Yueyue. Dia memilih bersembunyi di rumah tetangga.

Polisi setempat sedang menyelidiki kasus tersebut.

Di China, tindakan dokter memberi tahu sang ibu tentang jenis kelamin calon bayi yang dikandung merupakan tindakan ilegal. Hal itu untuk mencegah penghentian kehamilan jika jenis kelamin calon bayi tidak dikehendaki orangtuanya.

Tapi keluarga di China, terutama di daerah pedesaan, terus memberi hadiah kepada anak laki-laki ketimbang anak perempuan.

Pada bulan Oktober tahun lalu, lebih dari 70 orang ditangkap sehubungan dengan jaringan luas yang menjalankan layanan ilegal yang mengidentifikasi jenis kelamin bayi yang belum lahir.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5429 seconds (0.1#10.140)