Israel Pertimbangkan Akui Kebijakan Baru Hamas
A
A
A
TEL AVIV - Pemerintah Israel menyatakan pihaknya mempertimbangkan untuk mengakui kebijakan baru yang dibuat oleh Hamas. Israel akan mengakui kebijakan baru itu jika Hamas benar-benar berhenti menyerukan penghancuran Israel.
"Pada hari ketika Hamas berhenti menggali terowongan, dan mengarahkan sumber dayanya untuk menciptakan infrastruktur sipil, dan juga ketika berhenti untuk melatih pembunuhan orang-orang Israel, akan terjadi transformasi yang nyata," kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
"Saat ini gerakan tersebut belum menerapkan langkah-langkah ini, dan sebaliknya terus menginvestasikan semua sumber dayanya. Tidak hanya dalam persiapan perang dengan Israel, tapi juga untuk membawa anak-anak Gaza dalam semangat penghapusan Israel," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (2/5).
Kemarin, dalam sebuah konferensi di ibukota Qatar, Doha, Hamas menyampaikan kebijakan barunya, ini termasuk tidak adanya seruan langsung untuk menghancurkan Israel, dan menjauhkan gerakan dari Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya, juru bicara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, David Keyes menyatakan, Hamas mencoba membodohi dunia internasional dengan dokumen kebijakan baru mereka.
"Hamas berusaha untuk membodohi dunia, tapi hal tersebut tidak akan berhasil. Mereka membangun terowongan teror dan telah meluncurkan ribuan rudal ke warga sipil Israel. Ini adalah Hamas yang sesungguhnya" kata Keyes dalam sebuah pernyataan.
"Pada hari ketika Hamas berhenti menggali terowongan, dan mengarahkan sumber dayanya untuk menciptakan infrastruktur sipil, dan juga ketika berhenti untuk melatih pembunuhan orang-orang Israel, akan terjadi transformasi yang nyata," kata pemerintah Israel dalam sebuah pernyataan.
"Saat ini gerakan tersebut belum menerapkan langkah-langkah ini, dan sebaliknya terus menginvestasikan semua sumber dayanya. Tidak hanya dalam persiapan perang dengan Israel, tapi juga untuk membawa anak-anak Gaza dalam semangat penghapusan Israel," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (2/5).
Kemarin, dalam sebuah konferensi di ibukota Qatar, Doha, Hamas menyampaikan kebijakan barunya, ini termasuk tidak adanya seruan langsung untuk menghancurkan Israel, dan menjauhkan gerakan dari Ikhwanul Muslimin.
Sebelumnya, juru bicara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, David Keyes menyatakan, Hamas mencoba membodohi dunia internasional dengan dokumen kebijakan baru mereka.
"Hamas berusaha untuk membodohi dunia, tapi hal tersebut tidak akan berhasil. Mereka membangun terowongan teror dan telah meluncurkan ribuan rudal ke warga sipil Israel. Ini adalah Hamas yang sesungguhnya" kata Keyes dalam sebuah pernyataan.
(esn)