Assad Siap Bahas Konstitusi Baru Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan pihaknya siap membahas perubahan konstitusi di Suriah dalam pertemuan di Jenewa pekan depan. Perubahan konstitusi adalah salah satu tuntutan yang disampaikan oleh pihak oposisi Suriah.
"Kami siap untuk mendiskusikan apa pun, termasuk konstitusi. Tetapi, kita perlu melihat siapa yang akan berada di Jenewa, mereka akan membahas dokumen yang sama atau tidak," ucap Assad dalam sebuah pernyataan.
"Tapi, bagi kami sebagai pemerintah, posisi kami sangat jelas, yakni kami siap untuk membahas secara rinci. Namun, tentu saja kami mendukung fokus pembicaraan," sambungnya, seperti dilansir Itar-tass pada Selasa (21/3).
Dia kemudian menyinggung mengenai absennya oposisi Suriah dalam pertemuan Astana yang berlangsung pada pekan lalu. Assad menyebut, absennya oposisi Suriah dalam pertemuan itu dikarenakan pengaruh buruk dari Turki.
"Kemarin, saya pikir perwakilan kami di PBB, (Bashar) Jaafari mengumumkan, kalau kami mendukung inisiatif Rusia. Inisiatif yang berbeda, tidak hanya satu, sebagai berita utama dan sekarang kita sedang membahas rinciannya dengan Rusia," katanya.
"Masalahnya adalah, kami pergi ke Astana baru-baru ini dan delegasi lainnya, delegasi dari kelompok militan, tidak bergabung dalam pertemuan itu. Mereka tidak datang ke Astana dan kita semua percaya ini adalah pengaruh negatif dari Turki. Jadi, bagaimana kita bisa memulai sesuatu yang konkret jika Anda tidak memiliki teman bicara?" tanya Assad.
"Kami siap untuk mendiskusikan apa pun, termasuk konstitusi. Tetapi, kita perlu melihat siapa yang akan berada di Jenewa, mereka akan membahas dokumen yang sama atau tidak," ucap Assad dalam sebuah pernyataan.
"Tapi, bagi kami sebagai pemerintah, posisi kami sangat jelas, yakni kami siap untuk membahas secara rinci. Namun, tentu saja kami mendukung fokus pembicaraan," sambungnya, seperti dilansir Itar-tass pada Selasa (21/3).
Dia kemudian menyinggung mengenai absennya oposisi Suriah dalam pertemuan Astana yang berlangsung pada pekan lalu. Assad menyebut, absennya oposisi Suriah dalam pertemuan itu dikarenakan pengaruh buruk dari Turki.
"Kemarin, saya pikir perwakilan kami di PBB, (Bashar) Jaafari mengumumkan, kalau kami mendukung inisiatif Rusia. Inisiatif yang berbeda, tidak hanya satu, sebagai berita utama dan sekarang kita sedang membahas rinciannya dengan Rusia," katanya.
"Masalahnya adalah, kami pergi ke Astana baru-baru ini dan delegasi lainnya, delegasi dari kelompok militan, tidak bergabung dalam pertemuan itu. Mereka tidak datang ke Astana dan kita semua percaya ini adalah pengaruh negatif dari Turki. Jadi, bagaimana kita bisa memulai sesuatu yang konkret jika Anda tidak memiliki teman bicara?" tanya Assad.
(esn)