Malaysia Nilai Diplomasi Korut Kasar Sikapi Kasus Kim Jong-nam
A
A
A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menyatakan, Korea Utara (Korut) telah menunjukkan sikap berdiplomasi yang kasar terkait dengan kasus tewasnya Kim Jong-nam. Najib merujuk pada sejumlah kritik yang disampaikan Duta Besar Korut untuk Malaysia Kang Chol.
"Pernyataan Duta Besar Chol benar-benar tidak beralasan. Itu diplomasi kasar. Tapi, Malaysia akan berdiri teguh," kata Najib dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/2).
Chol kemarin menyatakan, pihaknya tidak mempercayai proses investigasi yang dilakukan oleh otoritas Malaysia. Dia juga menyebut pria yang tewas pekan lalu bukanlah Kim Jong-nam.
Dia menyatakan, berdasarkan verifikasi yang dilakukan pihaknya, ditemukan korban tewas bernama Kim Chol, dan bukan Jong-nam. Verifikasi itu berdasarkan paspor yang dimiliki oleh korban.
"Sudah 7 hari sejak kejadian itu, tapi tidak ada bukti yang jelas tentang penyebab kematian dan saat ini kita tidak bisa mempercayai penyelidikan oleh polisi Malaysia," kata Chol.
Diplomat Korut itu juga menuding pemerintah Malaysia bersekongkol dengan musuh Korut, Korea Selatan (Korsel), untuk merahasiakan sesuatu atas pembunuhan Jong-nam.
"Pernyataan Duta Besar Chol benar-benar tidak beralasan. Itu diplomasi kasar. Tapi, Malaysia akan berdiri teguh," kata Najib dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/2).
Chol kemarin menyatakan, pihaknya tidak mempercayai proses investigasi yang dilakukan oleh otoritas Malaysia. Dia juga menyebut pria yang tewas pekan lalu bukanlah Kim Jong-nam.
Dia menyatakan, berdasarkan verifikasi yang dilakukan pihaknya, ditemukan korban tewas bernama Kim Chol, dan bukan Jong-nam. Verifikasi itu berdasarkan paspor yang dimiliki oleh korban.
"Sudah 7 hari sejak kejadian itu, tapi tidak ada bukti yang jelas tentang penyebab kematian dan saat ini kita tidak bisa mempercayai penyelidikan oleh polisi Malaysia," kata Chol.
Diplomat Korut itu juga menuding pemerintah Malaysia bersekongkol dengan musuh Korut, Korea Selatan (Korsel), untuk merahasiakan sesuatu atas pembunuhan Jong-nam.
(esn)