Pemimpin Sayap Kanan Prancis Puji Larangan Muslim Trump

Rabu, 01 Februari 2017 - 23:29 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Prancis Puji Larangan Muslim Trump
Pemimpin Sayap Kanan Prancis Puji Larangan Muslim Trump
A A A
PARIS - Pemimpin partai sayap kanan Prancis Front Nasional, Marine Le Pen, memuji larangan perjalanan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kontroversial. Ia juga mengatakan bahwa reaksi atas kebijakan itu datang dari sebuah itikad buruk.

Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif pembatasan warga negara dari tujuh negara mayoritas Muslim untuk masuk ke AS selama 90 hari ke depan. Trump juga menangguhkan penerimaan pengungsi selam 120 hari. Perintah itu juga tanpa batas menunda program pengungsi Suriah.

Dijuluki sebagai "larangan Anti Muslim" oleh banyak pihak, perintah tersebut dikecam oleh negara-negara yang terkena dampaknya dan para pemimpin Eropa Barat.

"Saya berpikir bahwa sebagian besar reaksi berasal dari itikad buruk. Ini adalah tindakan sementara. Menargetkan enam atau tujuh negara, negara-negara yang tentu saja bertanggung jawab untuk ancaman teroris," kata Le Pe, seperti dikutip dari CNN, Rabu (1/2/2017).

"Jadi saya pikir Donald Trump dan tim intelijennya ingin mengatur kriteria dan ketentuan untuk menghindari potensi teroris masuk ke AS, di mana mereka mungkin melakukan serangan, dengan cara yang sama yang diderita oleh Prancis," sambungnya.

Ketika di tanya CNN apakah ia akan memberlakukan larangan serupa di Prancis, ia menghindari untuk menjawab langsung. Secara diplomatis ia mengatakan Prancis harus sangat waspada dan mengamankan perbatasan.

"Prancis tidak lagi memiliki batas karena Uni Eropa," kata Le Pen, kandidat kuat pemenang pemilu Presiden Prancis pada bulan April dan Mei mendatang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7474 seconds (0.1#10.140)