Samoa Pertama, Pulau Howland Terakhir

Sabtu, 31 Desember 2016 - 20:48 WIB
Samoa Pertama, Pulau...
Samoa Pertama, Pulau Howland Terakhir
A A A
SAMOA - Malam pergantian tahun sebentar lagi tiba. Hampir seluruh negara di dunia bersiap-siap menyambut Tahun Baru dengan melakukan pesta sesuai dengan budaya masing-masing pada hari ini.

Namun, dengan selisih perbedaan zona waktu, ada beberapa negara yang memulainya paling awal dan ada yang paling akhir. Tonga dan Samoa yang terletak di Polynesian Triangle akan menjadi wilayah paling pertama di dunia yang menyaksikan malam pergantian tahun pada pukul 10.00 GMT hari ini. Adapun wilayah paling akhir yang mengucapkan selamat tinggal kepada tahun 2016 ialah Pulau Baker dan Pulau Howland, Amerika Serikat (AS). Malam Tahun Baru kali ini juga lebih menarik.

Sebab, selain diwarnai kembang api dan musik modern, sebuah komet juga akan turut melintas di atas langit. NASA Jet Propulsion Laboratory menyatakan, benda angkasa tersebut dapat dilihat pada malam ini. “Katakan sampai jumpa pada 2016 dengan gaya kosmik,” ungkap NASA. Seperti dilansir USA Today yang mengutip pernyataan NASA, Komet 45P/Honda- Mrkos-Pajdusakova akan mendekati bulan.

Komet ini merupakan komet periodik yang selalu kembali dalam sistem tata surya di setiap 5 tahun. Komet ini pernah muncul di ufuk barat pada 15 Desember dan 21 Desember dengan kepala hijau kebiruan. Dosen astronomi dari Griffith Observatory California, David Reitzel, mengatakan komet tersebut dapat dilihat melalui penggunaan teleskop dan teropong. Masyarakat dapat melihat komet itu di langit bagian barat berdekatan dengan bulan purnama setelah matahari terbenam.

“Biar jelas, hindari daerah yang terang,” katanya. Di tengah kegemerlapan itu, malam Tahun Baru juga menjadi malam dengan tingkat pelanggaran dan kekerasan paling tinggi. Dengan demikian, tak mengherankan jika pihak keamanan di hampir seluruh dunia mempertebal personel keamanan. Para dokter dan paramedis juga bersiaga karena tak sedikit pasien yang masuk RS.

Wakil Komisioner Polisi Victoria AS, Andrew Crisp, mengatakan, sebagian besar masyarakat berlaku secara tertib ketika merayakan malam pergantian tahun. Namun beberapa orang selalu saja membuat onar. “Malam Tahun Baru bagi kami merupakan salah satu operasi terbesar di setiap satu tahun,” imbuh Crisp seperti dilansir The Age.

Dengan begitu, polisi akan membawa peralatan dan senjata tambahan untuk melakukan pengamanan. Mereka juga terus memantau perkembangan melalui sistem pengawasan berteknologi canggih seperti media sosial, tayangan CCTV, data cuaca, kepadatan pejalan kaki di setiap pedestrian, tren pencarian di internet, dan sebagainya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5781 seconds (0.1#10.140)