Berpose Ala Lukisan Yesus, Kontes Miss Bumbum di Brasil Picu Amarah
A
A
A
BRASILIA - Kontes Miss Bumbum di Brasil yang diikuti para perempuan seksi memicu amarah dari para pemimpin agama setelah para kontestan berpose ala lukisan “Perjamuan Terakhir”. Kontestan terseksi berpose seperti gaya Yesus dalam lukisan dengan mengangkat gelas.
Para pemimpin agama di Brasil menilai ulah para kontestan Miss Bumbum sangat tidak sopan. Komisi agama di Brasil yang menangani masalah intoleransi mengutuk tindakan para kontestan.
Sebanyak delapan kontestan yang mengenakan bikini berpose seolah-olah mereproduksi adegan dari mural terkenal karya Leonardo Da Vinci yang berjudul “The Last Supper” itu.
Setelah memicu kemarahan, kontestan yang berpose ala Yesus seperti dalam lukisan, mengaku menyesal dan mengatakan bahwa dia sudah memohon pengampunan pada Tuhan atas “dosa besar” yang dia lakukan.
Kontes itu telah memasuki tahun keenam di Brasil. Kontes tersebut menjadi ajang yang paling hangat diperdebatkan di Brasil karena pemenangnya akan mendapatkan banyak uang dan kontrak menjadi model.
Kontes itu diikuti 27 kontestan yang masing-masing mewakili negara bagian Brasil. Melalui suara dari publik, mereka bersaing menjadi 15 besar dan kemudian bersaing lagi pada final yang digelar 9 November 2016 mendatang.
Daiana Fegueredo, yang mewakili negara bagian Ceara, dipilih untuk berpose menirukan gaya Yesus dalam lukisan. Dia dipilih karena menerima jumlah suara telepon terbanyak.
Tapi, setelah adegan itu memicu kemarahan, Diana mengaku menyesal.”Saya melakukan foto karena kontrak, tapi saya tidak menyukainya dan saya tidak senang tentang hal itu. Anda tidak dapat bermain-main dengan firman Tuhan,” katanya, seperti dikutip Mirror, Senin (24/10/2016).
”Saya benar-benar mengerti mengapa orang-orang yang marah tentang hal itu, karena bahkan saya sendiri marah dan saya terlibat di dalamnya. Bagi saya itu adalah penghujatan,” akunya.
”Saya merasa jauh menjadi benar-benar buruk dari diri saya. Saya seorang Katolik. Karena saya melakukan foto itu, hati saya bergejolak dalam dada, saya tidak bisa tidur dan saya tidak berhenti memikirkan itu. Saya sudah memohon pengampunan pada Tuhan, dan saya meminta maaf pada orang-orang. Kami melangkah terlalu jauh. Kami adalah bagian dari dosa besar,” katanya.
Clesio Vieira, dari Kuskupan Volta Redonda di Rio de Janeiro, mengatakan foto tersebut telah menyebabkan pelanggaran besar terhadap umat Katolik.
“Semua orang berbicara tentang hal itu. Dia telah melanggar batas-batas etika dan penghormatan, semua atas nama uang, ini bukan kreativitas, ini adalah vulgarisasi dan sangat tidak sopan,” kecam Vieira.
Asisten uskup di Rio de Janeiro, Antonio Augusto Dias Duarte, juga mengkritik foto yang memamerkan pantat itu. “Perempuan perlu dihargai karena peran mereka sebagai istri, ibu, sosok profesional, dan untuk kualitas intelektual dan budayanya,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, Babalawo Ivanir dos Santos, dari Komisi Brasil untuk Pemerangan Intoleransi Agama, mengatakan bahwa foto itu bukti "bahwa intoleransi tidak hanya terbatas pada agama-agama Afrika”.
Tapi pendiri kompetisi Miss Bumbum, Cacau Oliver, mengaku foto itu bukan untuk menyinggung gereja dan tidak pernah dimaksudkan untuk mengejutkan siapa pun.
Para pemimpin agama di Brasil menilai ulah para kontestan Miss Bumbum sangat tidak sopan. Komisi agama di Brasil yang menangani masalah intoleransi mengutuk tindakan para kontestan.
Sebanyak delapan kontestan yang mengenakan bikini berpose seolah-olah mereproduksi adegan dari mural terkenal karya Leonardo Da Vinci yang berjudul “The Last Supper” itu.
Setelah memicu kemarahan, kontestan yang berpose ala Yesus seperti dalam lukisan, mengaku menyesal dan mengatakan bahwa dia sudah memohon pengampunan pada Tuhan atas “dosa besar” yang dia lakukan.
Kontes itu telah memasuki tahun keenam di Brasil. Kontes tersebut menjadi ajang yang paling hangat diperdebatkan di Brasil karena pemenangnya akan mendapatkan banyak uang dan kontrak menjadi model.
Kontes itu diikuti 27 kontestan yang masing-masing mewakili negara bagian Brasil. Melalui suara dari publik, mereka bersaing menjadi 15 besar dan kemudian bersaing lagi pada final yang digelar 9 November 2016 mendatang.
Daiana Fegueredo, yang mewakili negara bagian Ceara, dipilih untuk berpose menirukan gaya Yesus dalam lukisan. Dia dipilih karena menerima jumlah suara telepon terbanyak.
Tapi, setelah adegan itu memicu kemarahan, Diana mengaku menyesal.”Saya melakukan foto karena kontrak, tapi saya tidak menyukainya dan saya tidak senang tentang hal itu. Anda tidak dapat bermain-main dengan firman Tuhan,” katanya, seperti dikutip Mirror, Senin (24/10/2016).
”Saya benar-benar mengerti mengapa orang-orang yang marah tentang hal itu, karena bahkan saya sendiri marah dan saya terlibat di dalamnya. Bagi saya itu adalah penghujatan,” akunya.
”Saya merasa jauh menjadi benar-benar buruk dari diri saya. Saya seorang Katolik. Karena saya melakukan foto itu, hati saya bergejolak dalam dada, saya tidak bisa tidur dan saya tidak berhenti memikirkan itu. Saya sudah memohon pengampunan pada Tuhan, dan saya meminta maaf pada orang-orang. Kami melangkah terlalu jauh. Kami adalah bagian dari dosa besar,” katanya.
Clesio Vieira, dari Kuskupan Volta Redonda di Rio de Janeiro, mengatakan foto tersebut telah menyebabkan pelanggaran besar terhadap umat Katolik.
“Semua orang berbicara tentang hal itu. Dia telah melanggar batas-batas etika dan penghormatan, semua atas nama uang, ini bukan kreativitas, ini adalah vulgarisasi dan sangat tidak sopan,” kecam Vieira.
Asisten uskup di Rio de Janeiro, Antonio Augusto Dias Duarte, juga mengkritik foto yang memamerkan pantat itu. “Perempuan perlu dihargai karena peran mereka sebagai istri, ibu, sosok profesional, dan untuk kualitas intelektual dan budayanya,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, Babalawo Ivanir dos Santos, dari Komisi Brasil untuk Pemerangan Intoleransi Agama, mengatakan bahwa foto itu bukti "bahwa intoleransi tidak hanya terbatas pada agama-agama Afrika”.
Tapi pendiri kompetisi Miss Bumbum, Cacau Oliver, mengaku foto itu bukan untuk menyinggung gereja dan tidak pernah dimaksudkan untuk mengejutkan siapa pun.
(mas)