PM Israel: Saya Peduli Palestina Ketimbang Pemimpinnya

Sabtu, 13 Agustus 2016 - 06:31 WIB
PM Israel: Saya Peduli...
PM Israel: Saya Peduli Palestina Ketimbang Pemimpinnya
A A A
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah memicu kemarahan di kalangan pegiat pro-Palestina setelah mengklaim bahwa Israel lebih peduli pada warga Palestina ketimbang pemimpin Palestina sendiri.

Netanyahu sebelumnya menuduh Hamas telah menyedot dana dari kelompok-kelompok kemanusiaan di Jalur Gaza untuk mendanai peralatan perang.

”Saya akan mengatakan sesuatu sekarang bahwa beberapa dari Anda tidak akan percaya. Tapi saya akan mengatakan itu pula karena itu benar,” kata Netanyahu dalam sebuah video.

”Saya, Perdana Menteri Israel, lebih peduli Palestina daripada yang dilakukan pemimpin mereka sendiri,” lanjut Netanyahu.

”Israel lebih peduli Palestina daripada yang dilakukan pemimpin mereka sendiri,” katanya lagi.
Komentar PM Israel ini menyusul penangkapan dua pekerja bantuan dari World Vision dan PBB, yang dituduh mencuri dana untuk kegiatan teroris di Gaza.

”Rakyat Palestina yang innocent dan miskin menolak bantuan penting yang dipasok dari negara di seluruh dunia,” ujar Netanyahu.

”Hamas mencuri dukungan penting bagi anak-anak Palestina sehingga mereka bisa membunuh anak-anak kami. Saya mengungkapkan simpati terdalam saya dengan warga Palestina yang tak berdosa dan orang-orang dari bangsa yang bermaksud baik, yang murah hati menyumbangkan uang untuk membantu mereka,” lanjut pemimpin negara Yahudi itu, seperti dikutip dari Independent, Sabtu (13/8/2016).

Pidato Netanyahu dalam video itu memicu kemarahan kelompok tertentu yang pro-Palestina. Shawan Jabarin, direktur umum dari kelompok hak asasi Palestina Al-Haq, mengatakan kepada Al-Jazeera, bahwa Netanyahu bermaksud mendiskreditkan kelompok internasional yang beroperasi di wilayah kantong Palestina dan mengkonsolidasikan kontrol Israel dari bantuan keuangan.

”Mereka berusaha merusak pekerjaan organisasi bantuan internasional,” kesal Jabarin.

Perwakilan Al-Haq untuk Den Haag, Nada Kiswanson, baru-baru ini melaporkan ancaman pembunuhan terhadap dirinya karena dia melakukan penyelidikan kejahatan Perang Gaza 2014 untuk Pengadilan Kriminal Internasional.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7232 seconds (0.1#10.140)