Dokter China Siap Cangkok Kepala Manusia ke Tubuh Orang Lain

Jum'at, 17 Juni 2016 - 08:49 WIB
Dokter China Siap Cangkok...
Dokter China Siap Cangkok Kepala Manusia ke Tubuh Orang Lain
A A A
BEIJING - Seorang dokter ahli bedah China bernama Ren Xiaoping, mengumumkan bahwa dia akan melakukan transplantasi atau cangkok kepala manusia secara utuh ke tubuh manusia lain untuk pertama kali di dunia.

Banyak ahli medis mencemaskan rencana transplantasi kepala yang akan dilakukan tahun depan.

Awal tahun ini, Dokter Ren Xiaoping dari Harbin Medical Universitydi China mengklaim telah melakukan transplantasi kepala monyet. Namun, hewan itu tidak bergerak setelah operasi dan harus menjalani eutanasia 20 jam kemudian.

Xiaoping juga menjadi salah satu ahli bedah di tim medis yang menyelesaikan transplantasi tangan manusia pertama di Amerika Serikat pada tahun 1999.

Sekarang, dokter China ini mengaku akan berusaha melakukan transplantasi kepala pada manusia. Operasi ini akan menghapus kepala seorang relawan cacat dan dipindahkan ke tubuh orang lain yang sudah meninggal.

”Kepala subjek kemudian akan dihubungkan oleh pembuluh darah, dengan pelat logam yang dimasukkan di leher untuk dukungan, dan perekat menempel pada sumsum tulang belakang untuk membantu pertumbuhan,” tulis Express dalam laporan terkait rencana cangkok kepala manusia ini.

Xiaoping dilaporkan telah dibanjiri relawan, di mana banyak dari mereka menderita lumpuh. Para relawan ini bersedia mengambil risiko hidup mereka untuk mendapatkan kesempatan memiliki tubuh yang bisa bergerak normal.

Selain Xiaoping, ahli bedah saraf Italia Dokter Sergio Canavero juga menyatakan siap untuk melakukan transplantasi kepala pada akhir 2017.

Tidak sedikit ahli medis meragukan keberhasilan operasi transplantasi kepala manusia.

”Akankah otak mengintegrasikan sinyal baru, persepsi, informasi dari tubuh yang berbeda? Saya pikir hasil yang paling mungkin adalah kegilaan atau cacat mental yang berat,” kata Arthur Caplan, kepala etika medis di NYU Langone Medical Center yang menulis untuk Forbes.

”Transplantasi otak tidak siap untuk prime time. Untuk mencoba memindahkan otak ke sebuah badan baru,” lanjut dia, yang dilansir Jumat (17/6/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)