Indonesia Kecam Serangan Bom Istanbul
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan kecaman keras atas serangan bom yang menghantam Istanbul, Turki. Setidaknya 11 orang dilaporkan tewas dalam serangan bom terbaru tersebut.
"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada rakyat dan pemerintah Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban," kata Kemenlu dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Selasa (7/6).
"Dilaporkan bahwa satu warga negara Indonesia (WNI) berstatus mahasiswa terluka ringan akibat plafon ruang kelas yang rubuh karena ledakan tersebut. WNI tersebut kuliah di Universitas Istanbul, Jurusan Fisika. KJRI Istanbul sudah menghubungi WNI tersebut dan diketahui bahwa ia mengalami hanya luka gores dan saat ini yang bersangkutan sudah kembali ke asrama," sambungnya.
KJRI Istanbul, berdasarkan siaran pers Kemenlu akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan menghimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.
Saat ini terdapat sekitar 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki. KBRI Istanbul juga telah merilis nomor yang dapat dihubungi bila ada masyarkat yang ingin mendapatkan info lebih lanjut mengenai insiden itu, nomornya adalah+905319831534atas nama Ida.
"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada rakyat dan pemerintah Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban," kata Kemenlu dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Selasa (7/6).
"Dilaporkan bahwa satu warga negara Indonesia (WNI) berstatus mahasiswa terluka ringan akibat plafon ruang kelas yang rubuh karena ledakan tersebut. WNI tersebut kuliah di Universitas Istanbul, Jurusan Fisika. KJRI Istanbul sudah menghubungi WNI tersebut dan diketahui bahwa ia mengalami hanya luka gores dan saat ini yang bersangkutan sudah kembali ke asrama," sambungnya.
KJRI Istanbul, berdasarkan siaran pers Kemenlu akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan menghimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi.
Saat ini terdapat sekitar 708 orang WNI berdomisili di Istanbul, sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki. KBRI Istanbul juga telah merilis nomor yang dapat dihubungi bila ada masyarkat yang ingin mendapatkan info lebih lanjut mengenai insiden itu, nomornya adalah+905319831534atas nama Ida.
(esn)