Pejabat Senior Mesir: Kartun Tom & Jerry Penyebab Kekerasan di Arab

Kamis, 05 Mei 2016 - 12:38 WIB
Pejabat Senior Mesir:...
Pejabat Senior Mesir: Kartun Tom & Jerry Penyebab Kekerasan di Arab
A A A
KAIRO - Seorang pejabat senior Mesir menyalahkan kartun “Tom & Jerry” sebagai penyebab kekerasan dan radikalisme di kawasan Arab atau Timur Tengah.

Komentar dari Kepala Dinas Informasi Negara (SIS) Mesir; Salah Abdel Sadeq, itu disampaikan kepada audien di sebuah forum di Universitas Kairo. ”Kartun ‘Tom and Jerry dan video game adalah salah satu alasan untuk penyebaran kekerasan dan radikalisme di dunia Arab,” katanya.

Bahkan ketika kekerasan digambarkan dengan cara yang lucu dan menggelikan, ini akan berkubu pada nilai agresi dengan menggambarkan itu seperti hal biasa dalam pikiran anak-anak muda,” ujar Sadeq, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (5/5/2016).

Seorang pemuda bisa menghabiskan berjam-jam bermain video game, di mana dia membunuh dan menjadi jagal, jika dia dihadapkan pada tekanan masyarakat yang akan mendorong dia untuk kekerasan, dia kemudian akan menerimanya dengan sangat mudah,” lanjut dia.

Sadeq mencontohkan adegan kekerasan dalam kartun ditayangkan sejak tahun 1940 itu. Yakni, ketika Tom tokoh kucing terlihat menggunakan segala alat mulai dari kapak, palu, senjata api, petasan, bahan peledak atau racun untuk membunuh musuh bebuyutannya Jerry, tokoh tikus.


Komentar pejabat senior Mesir ini menuai ejekan di media sosial.

Baiklah, jadi Tom and Jerry adalah teroris. Keponakan saya suka menonton itu dan jika kita ingin menghentikannya kita harus memanggil polisi,” tulis salah satu pengguna Twitter di Mesir.

Pernyataan Sadeq itu muncul setelah Presiden Mesir; Abdel Fattah Al-Sisi, memperketat kebebasan berekspresi di negaranya.


Pada hari Rabu, polisi anti-huru hara Mesir mengepung markas serikat jurnalis dan membatasi akses ke gedung menyusul adanya serangan dan penangkapan dua wartawan.


Puluhan wartawan berunjuk rasa di luar markas serikat pada hari Rabu. Mereka meneriakkan; ”Jurnalisme bukan merupakan tindak pidana!". Mereka menuntut menteri dalam negeri Mesir dipecat.
(mas)
Berita Terkait
Tim Arkeolog Mesir Temukan...
Tim Arkeolog Mesir Temukan Sarkofagus Kayu Kuno di Situs Saqqara
Berfoto di Piramida...
Berfoto di Piramida Kuno, Model Asal Mesir Ditangkap
Melihat Koleksi Museum...
Melihat Koleksi Museum Nasional Peradaban Mesir di Kairo
6 Fakta tentang Alexandria,...
6 Fakta tentang Alexandria, dari Alexander Agung hingga Banyak Mitos
Lawatan Presiden Prabowo...
Lawatan Presiden Prabowo ke Mesir, Acara Kenegaraan Mesir Pertama Sejak 2013
Pesta Kemenangan Rakyat...
Pesta Kemenangan Rakyat Senegal Juarai Piala Afrika 2021
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved