Temui Menlu Filipina, Retno Ucapkan Terima Kasih
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kembali mengutarakan ucapan terima kasih kepada pemerintah Filipina, atas bantuan yang diberikan dalam upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) dari cengkeraman Abu Sayyaf. Hal itu diutarakan Retno saat melakukan pertemuan dengan Menlu Filipina, Jose Rene D. Almendras.
Bertempat di Gedung Pancasila, komplek Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta, Retno berharap kerjasama yang baik antara kedua pihak terus berlanjut dalam upaya pembebasan empat WNI yang sampai saat ini masih disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina.
"Baru saja ada pertemuan bilateral dengan Menteri Filipina. Merupakan suatu kehormatan menerima mMnteri Filipina dan ini bukan pertemuan pertama, tapi sudah beberapa kali. Pertemuan terakhir dilakukan di Manila pada 1 April yang lalu," ucap Retno pada Rabu (4/5).
"Dalam pertemuan tadi, saya sampaikan kembali ucapan terima kasih dan apresiasi pemerintah Indonesia terhadap pemerintah dan otoritas Filipina dalam kerjasama dalam upaya pembebasan 10 warga kita. Tentunya kerjasama yang baik diharapkan dalam upaya membebaskan 4 WNI yang sampai saat ini masih disandera kelompok bersenjata," sambungnya.
Di pertemuan tersebut, lanjut Retno turut dibahas mengenai penyelesaian batas wilayah maritim antara Imdonesia dan Fililina. Dimana menurut Retno pembicaraan tersebut sampai saat ini belum menghasilkan apapun.
"Kita juga bicara mengenai masalah perlunya segera diadakan join technical team on maritime boundaries delimitation of the continental self karena untuk delimitasi maritim continental matirime kita belum concluded. Sementara batas maritim untuk ZEE sudah kita selesaikan saat ini dan sedang dalam proses ratifikasi. Itulah yang saya bahas tadi dengan kolega dan teman baik saya Menlu Filipina," pungkasnya.
Bertempat di Gedung Pancasila, komplek Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta, Retno berharap kerjasama yang baik antara kedua pihak terus berlanjut dalam upaya pembebasan empat WNI yang sampai saat ini masih disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina.
"Baru saja ada pertemuan bilateral dengan Menteri Filipina. Merupakan suatu kehormatan menerima mMnteri Filipina dan ini bukan pertemuan pertama, tapi sudah beberapa kali. Pertemuan terakhir dilakukan di Manila pada 1 April yang lalu," ucap Retno pada Rabu (4/5).
"Dalam pertemuan tadi, saya sampaikan kembali ucapan terima kasih dan apresiasi pemerintah Indonesia terhadap pemerintah dan otoritas Filipina dalam kerjasama dalam upaya pembebasan 10 warga kita. Tentunya kerjasama yang baik diharapkan dalam upaya membebaskan 4 WNI yang sampai saat ini masih disandera kelompok bersenjata," sambungnya.
Di pertemuan tersebut, lanjut Retno turut dibahas mengenai penyelesaian batas wilayah maritim antara Imdonesia dan Fililina. Dimana menurut Retno pembicaraan tersebut sampai saat ini belum menghasilkan apapun.
"Kita juga bicara mengenai masalah perlunya segera diadakan join technical team on maritime boundaries delimitation of the continental self karena untuk delimitasi maritim continental matirime kita belum concluded. Sementara batas maritim untuk ZEE sudah kita selesaikan saat ini dan sedang dalam proses ratifikasi. Itulah yang saya bahas tadi dengan kolega dan teman baik saya Menlu Filipina," pungkasnya.
(esn)