Bombardir Abu Sayyaf, Filipina Klaim Tewaskan 14 Teroris

Jum'at, 29 April 2016 - 08:03 WIB
Bombardir Abu Sayyaf,...
Bombardir Abu Sayyaf, Filipina Klaim Tewaskan 14 Teroris
A A A
MANILA - Militer Filipina membombardir basis kelompok Abu Sayyaf di Sulu, yang diyakini sebagai penyandera 20 warga asing, termasuk 14 warga Indonesia. Militer Filipina mengklaim 14 teroris Abu Sayyaf tewas namun keberadaan para sandera belum diketahui.

Ada sekitar 14 anggota Abu Sayyaf yang tewas akibat pengeboman dari howitzer 105 mm selama lima hari terakhir,” juru bicara militer Filipina; Kolonel Noel Detoyato dalam sebuah konferensi pers.

Pengeboman dilakukan di basis Abu Sayyaf di Patikul dan Talipao.

Detoyato mengatakan informasi tentang tewasnya14 terorisAbu Sayyaf itu berdasarkan laporan yang diterima oleh militer Komando Mindanao Barat dari warga sipil.


Militer Filipina menyatakan, serangan terhadap Abu Sayyaf digencarkan setelah sandera asal Kanada, John Ridsdel, 68, dieksekusi penggal pada Senin malam lalu. Serangan itu juga menindaklanjuti perintah Ptresiden Benigno Aquino III agar militer Filipina melakukan perang habis-habisan terhadap Abu Sayyaf.

Selain dengan tembakan artileri, menurut militer Filipina kelompok Abu Sayyaf juga dihujani bom dari helikopter MG 520 Defender, helikopter Huey dan pesawat militer ringan OV-10 Bronco.

Sebagai hasil dari pengboman, mereka mampu menempati bekas lokasi yang diduduki oleh Abu Sayyaf,” ujar Detoyato.

Meski mengklaim menewaskan 14 teroris Abu Sayyaf, militer Filipina mengakui tidak menemukan jasad para militan bersenjata itu. Laporan itu masih akan diverifikasi lebih lanjut.

Detoyato mengatakan serangan yang dimulai sejak hari Sabtu lalu juga ditargetkan terhadap pada veteran komandan Abu Sayyaf; Radullan Sahiron.

Yang penting di sini adalah bahwa operasi terus dan kita mendapatkan kemajuan,” kata Detoyato.


Pasukan terus menekan, itu sebabnya mereka mampu menempati tempat yang sebelumnya ditempati oleh Abu Sayyaf yang menyebabkan pemulihan dari tubuh diyakini jasad warga Kanada,” imbuh Detoyato, seperti dikutip Iquirer, Jumat (29/4/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0759 seconds (0.1#10.140)