Israel Bantah Bangun 200 Rumah di Tepi Barat
A
A
A
YERUSALEM - Kantor Perdana Menteri Israel membantah laporan media lokal yang menyatakan pemerintah negara itu telah menyetujui pembangunan 200 unit rumah baru di permukiman Tepi Barat. Sebelumnya, laporan itu telah menimbulkan gelombang kecaman dari dunia internasional.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon belum mengesahkan pembangunan pemukiman baru, namun memberikan izin untuk meningkatkan struktur yang ada, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (14/4/2016).
Dikatakan oleh Kantor Perdana Menteri Israel, bagaimanapun juga dipastikan bahwa unit perumahan baru yang akan datang berada di Ganei Modi'in, yang terletak di bagian barat Tepi Barat.
"Proporsi kecil yang berkaitan dengan konstruksi baru bagi masyarakat Ganei Modi'in, di sepanjang perbatasan pagar, dan akan menjadi bagian dari Israel dalam perjanjian masa depan," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu muncul dalam menanggapi laporan media Israel pada hari Rabu bahwa bulan lalu, yang menyebut Netanyahu dan Ya'alon telah menyetujui pembangunan 200 unit rumah baru di permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza pasca Perang Timur Tengah yang pecah pada 1967. Masyarakat internasional menganggap permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem timur sebagai tindakan ilegal.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon belum mengesahkan pembangunan pemukiman baru, namun memberikan izin untuk meningkatkan struktur yang ada, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (14/4/2016).
Dikatakan oleh Kantor Perdana Menteri Israel, bagaimanapun juga dipastikan bahwa unit perumahan baru yang akan datang berada di Ganei Modi'in, yang terletak di bagian barat Tepi Barat.
"Proporsi kecil yang berkaitan dengan konstruksi baru bagi masyarakat Ganei Modi'in, di sepanjang perbatasan pagar, dan akan menjadi bagian dari Israel dalam perjanjian masa depan," kata pernyataan itu.
Pernyataan itu muncul dalam menanggapi laporan media Israel pada hari Rabu bahwa bulan lalu, yang menyebut Netanyahu dan Ya'alon telah menyetujui pembangunan 200 unit rumah baru di permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza pasca Perang Timur Tengah yang pecah pada 1967. Masyarakat internasional menganggap permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Jerusalem timur sebagai tindakan ilegal.
(ian)