Tiga WNI Dikabarkan Jadi Korban Serangan Brussels, Ini Kata Kemlu
A
A
A
JAKARTA - Tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan turut menjadi korban dalam serangan bom yang menghantam Brussels, Belgia kemarin. Ketiganya dikabarkan mengalami luka yang cukup serius.
Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut, dan saat ini pihak Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Belgia tengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Terdapat seorang Perempuan WNI dan dua anaknya saat itu ada di Bandara Zaventem karena akan berangkat ke Indonesia. Akibat ledakan bom ke tiganya luka-luka. Saat ini Ibu dan satu anak ada di ICU Rumah Sakit University Hospital Lauven (UHL). Satu anak lainnya juga luka-luka di rumah sakit yang sama, namun kondisinya lebih stabil," kata kata Kemlu dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Rabu (23/3).
"Suami dari wanita tersebut adalah orang Belgia, dan tidak berada di airport saat ledakan. KBRI telah mengunjungi Rumah Sakit dan bertemu dengan suaminya. KBRI telah menawarkan bantuan dan dukungan yang diperlukan," sambungnya.
Menurut keterangan sang suami, istrinya adalah seorang WNI. Namun, untuk lebih memastikan, lanjut siaran pers Kemlu, pihak KBRI akan melakukan pengecekan kepada pihak imigrasi mengenai status sang istri dan dua orang anaknya.
"Saat ini kita sedang cek data di KBRI dan imigrasi untuk konfirmasi warga negara Ibu tersebut dan juga warga negara ke dua anaknya apakah warga negara Belgia atau WNI," pungkasnya.
Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut, dan saat ini pihak Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Belgia tengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Terdapat seorang Perempuan WNI dan dua anaknya saat itu ada di Bandara Zaventem karena akan berangkat ke Indonesia. Akibat ledakan bom ke tiganya luka-luka. Saat ini Ibu dan satu anak ada di ICU Rumah Sakit University Hospital Lauven (UHL). Satu anak lainnya juga luka-luka di rumah sakit yang sama, namun kondisinya lebih stabil," kata kata Kemlu dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Rabu (23/3).
"Suami dari wanita tersebut adalah orang Belgia, dan tidak berada di airport saat ledakan. KBRI telah mengunjungi Rumah Sakit dan bertemu dengan suaminya. KBRI telah menawarkan bantuan dan dukungan yang diperlukan," sambungnya.
Menurut keterangan sang suami, istrinya adalah seorang WNI. Namun, untuk lebih memastikan, lanjut siaran pers Kemlu, pihak KBRI akan melakukan pengecekan kepada pihak imigrasi mengenai status sang istri dan dua orang anaknya.
"Saat ini kita sedang cek data di KBRI dan imigrasi untuk konfirmasi warga negara Ibu tersebut dan juga warga negara ke dua anaknya apakah warga negara Belgia atau WNI," pungkasnya.
(esn)