Soal Ketegangan RI-China, Ini Kata Australia
A
A
A
JAKARTA - Australia turut memantau ketegangan antara China dan Indonesia, yang disebabkan oleh pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh kapal China terhadap wilayah Indonesia.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menuturkan, dirinya telah melakukan diskusi dengan sejumlah pejabat Indonesia mengenai hal ini. Dirinya mengatakan, bahwa hal ini harus dijadikan momen untuk kembali menyuarakan pentingnya untuk mematuhi hukum internasional.
"Saya telah melakukan disikusi pagi tadi dengan Menteri Laur Negeri Retno Marsudi, dan Menkopulhan Luhut Pandjaitan, dan juga dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan memang ada insiden yang melibatkan kapal nelayan China di wilayah Indonesia," ucap Bishop pada Senin (21/3).
"Australia menggunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali pentingnya untuk mematuhi hukum internasional, dan harus ada kebebasan untuk bernavigasi di Laut China Selatan," sambungnya.
Namun, dirinya mengaku sejatinya tidak mengetahui secara rinci mengenai insiden itu, dan menyerukan kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dalam melakukan tindakan yang tidak perlu.
"Tapi, saya tidak mengetahui rinciannnya, dan saya yakin Indonesia akan memberikan pernyataan dalam waktu dekat. Namun, saya harus menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa hukum internasional harus dipatuhi, semua negara harus sebisa mungkin meredakan ketegangan, untuk melakukan negosiasi dengan damai, dan harus memastikan bahwa ini tidak menjadi area konflik," sambungnya.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menuturkan, dirinya telah melakukan diskusi dengan sejumlah pejabat Indonesia mengenai hal ini. Dirinya mengatakan, bahwa hal ini harus dijadikan momen untuk kembali menyuarakan pentingnya untuk mematuhi hukum internasional.
"Saya telah melakukan disikusi pagi tadi dengan Menteri Laur Negeri Retno Marsudi, dan Menkopulhan Luhut Pandjaitan, dan juga dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan memang ada insiden yang melibatkan kapal nelayan China di wilayah Indonesia," ucap Bishop pada Senin (21/3).
"Australia menggunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali pentingnya untuk mematuhi hukum internasional, dan harus ada kebebasan untuk bernavigasi di Laut China Selatan," sambungnya.
Namun, dirinya mengaku sejatinya tidak mengetahui secara rinci mengenai insiden itu, dan menyerukan kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dalam melakukan tindakan yang tidak perlu.
"Tapi, saya tidak mengetahui rinciannnya, dan saya yakin Indonesia akan memberikan pernyataan dalam waktu dekat. Namun, saya harus menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa hukum internasional harus dipatuhi, semua negara harus sebisa mungkin meredakan ketegangan, untuk melakukan negosiasi dengan damai, dan harus memastikan bahwa ini tidak menjadi area konflik," sambungnya.
(esn)