Fakta-fakta Horor Wanita Pemenggal Anak di Moskow

Selasa, 01 Maret 2016 - 10:39 WIB
Fakta-fakta Horor Wanita Pemenggal Anak di Moskow
Fakta-fakta Horor Wanita Pemenggal Anak di Moskow
A A A
MOSKOW - Kota Moskow digemparkan aksi wanita berpakaian serba hitam di ruas jalan di dekat stasiun metro Oktyabrskoye Pole, yang membawa kepala anak yang dia penggal pada hari Senin. Ada sejumlah fakta horor tentang wanita itu.

Wanita bernama Gulchekhra Bobokulova, 39, itu adalah baby sitter dari anak perempuan kecil yang kepalanya dipenggal itu. Menurut Russia Today, Selasa (1/3/2016), berikut fakta-fakta wanita yang melakukan tindakan menyeramkan itu.

1. Mengaku Teroris

Sejumlah video yang dirilis berisi gerak-gerik wanita yang jadi tersangka pemenggal anak kecil berusia sekitar 3 atau 4 tahun yang diasuhnya itu. Korban bernama Nastya M.

Salah satu rekaman menunjukkan dia beteriak bahwa dia seorang teroris. “Saya benci demokrasi. Saya teroris,” teriaknya.


”Saya pengebom bunuh diri Anda. Saya akan mati di akhir dunia. Akhir dunia akan datang. Saya, Anda mati,” lanjut teriakan wanita itu.

Bobokulova tidak canggung memperlihatkan kepala bocah asuhnya itu kepada orang-orang di dekat stasiun.

2. Bukan Wanita Rusia

Wanita dengan pakaian serba hitam itu diketahui bukan warga Rusia. Media Rusia mengidentifikasi tersangka berkewarganegaraan Uzbekistan. Dia bekerja selama dua tahun sebagai pengasuh untuk gadis kecil tersebut.


Dia disebut menderita cacat sistem saraf berat. Pihak Departemen Layanan Migrasi Moskow menyatakan, bahwa tersangka tidak memiliki izin kerja.


Seorang sumber di otoritas polisi mengatakan kepada Interfax bahwa perempuan itu di bawah pengaruh obat-obatan pada saat dia ditangkap. Seorang teman dari keluarga korban mengatakan Bobokulova itu sudah diperlakukan seperti keluarga oleh majikannya.


3. Ancam Ledakkan Diri

Dalam aksinya, Bobokulova, mengancam kepada polisi bahwa dia akan meledakkan diri. Dari ancamannya itu, polisi menyelidiki kemungkinan tersangka membawa bahan peledak.

Tersangka yang ditangkap di lokasi kejadian telah diperiksa oleh psikiater. Dia kemudian dibawa lagi oleh polisi ke lokasi kejadian guna penyelidikan lebih lanjut.

Penyidik polisi menduga bahwa baby sitter itu menunggu sampai orang tua korban telah meninggalkan apartemen dengan anak sulungnya. Setelah itu, dia membunuh gadis kecil yang dia asuh dan merancang kebakaran di apartemen.

Setelah itu, menurut penyidik, tersangka meletakkan kepala korban dalam sebuah tas dan menuju ke stasiun metro. Hingga ini motif di balik kejahatan mengerikan tersebut tidak jelas.


Sedangkan bahwan peledak yang dicari polisi tidak ditemukan. Namun, para ahli meyakini, bahan peledak berupa zat kimia itu sudah digunakan tersangka untuk membakar apartemen.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6029 seconds (0.1#10.140)