Awal Maret, Pembicaraan Damai Suriah Dilanjutkan di Jenewa
A
A
A
MOSKOW - Seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan, negosiasi rekonsiliasi intra Suriah akan diadakan pada tanggal 7 Maret di Jenewa, Swiss. Pembicaraan ini merupakan lanjutan pembicaraan damai yang dihentikan sementara pada 3 Februari lalu.
"Negosiasi untuk preliminarily dijadwalkan pada 7 Maret di Jenewa," kata sumber tersebut seperti dikutip dari laman Sputniknews, Jumat (26/2/2016).
Pada tanggal 29 Januari lalu, pembicaraan antara pemerintah Suriah dan perwakilan dari oposisi Suriah sudah dilakukan di kota yang sama. Namun, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan pada tanggal 3 Februari, pembicaraan telah diputuskan untuk berhenti sementara dan berharap dilanjutkan pada tanggal 25 Februari.
Seorang wakil oposisi moderat Suriah mengatakan, bahwa pembicaraan telah kembali ditunda hingga 1 Maret. Pasalnya, kubu oposisi yang dibentuk oleh Riyadh mengancam akan melakukan boikot.
Minggu ini, Rusia dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan penghentian permusuhan antara pemerintah Suriah Presiden Bashar Assad dan faksi-faksi oposisi bersenjata di negara itu. Perjanjian ini diatur untuk mulai berlaku pada tanggal 27 Februari.
"Negosiasi untuk preliminarily dijadwalkan pada 7 Maret di Jenewa," kata sumber tersebut seperti dikutip dari laman Sputniknews, Jumat (26/2/2016).
Pada tanggal 29 Januari lalu, pembicaraan antara pemerintah Suriah dan perwakilan dari oposisi Suriah sudah dilakukan di kota yang sama. Namun, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan pada tanggal 3 Februari, pembicaraan telah diputuskan untuk berhenti sementara dan berharap dilanjutkan pada tanggal 25 Februari.
Seorang wakil oposisi moderat Suriah mengatakan, bahwa pembicaraan telah kembali ditunda hingga 1 Maret. Pasalnya, kubu oposisi yang dibentuk oleh Riyadh mengancam akan melakukan boikot.
Minggu ini, Rusia dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan penghentian permusuhan antara pemerintah Suriah Presiden Bashar Assad dan faksi-faksi oposisi bersenjata di negara itu. Perjanjian ini diatur untuk mulai berlaku pada tanggal 27 Februari.
(ian)