Tolak Wamil ke Palestina, Remaja Putri Israel Dibui
A
A
A
YERUSALEM - Seorang remaja perempuan Israel, Tair Kaminer (19), harus rela mendekam dalam bui karena menolak untuk melakukan wajib militer (wamil). Hal itu dilakukannya sebagai bentuk protes terhadap pendudukan wilayah Palestina.
Aksi protes Tair Kaminer ini pun membetot perhatian publik dan menjadi subyek perdebatan yang sengit di Negeri Zionis. Sebagian pihak menilai aksi protes Kaminer adalah momentum untuk melakukan reformasi hukum. Sementara di sisi yang berseberangan menilai sikap Kaminer adala bentuk pengkhianatan.
"Saya melihat anak-anak (di Sderot) tumbuh di medan perang. Saya melihat efek pada mereka, ketakutan, dan kadang-kadang kebencian. Saya sadar tidak ingin ambil bagian, tidak ingin memberikan kontribusi untuk menciptakan kebencian dan ketakutan dan tidak mengambil bagian dalam pendudukan," itulah kata-kata Kaminer kepada Israel Social TV sebelum dijebloskan ke penjara, seperti dikutip dari Independen, Jumat (29/1/2016).
Amnesty Internasional Israel pun lantas menentang hukuman yang dijatuhkan kepada Kaminer. Tentangan juga datang dari 19 anggota parlemen yang menyerukan pembebasan hukuman bagi Kaminer dan tahanan lainnya, segera dan tanpa syarat.
Israel menerapkan wajib militer kepada semua warga Israel yang berusia 18 tahun ke atas dengan pengecualian kelompok Arab Israel, perempuan ortodoks dan siapa yang tidak bisa memenuhinya karena alasan medis.
Aksi protes Tair Kaminer ini pun membetot perhatian publik dan menjadi subyek perdebatan yang sengit di Negeri Zionis. Sebagian pihak menilai aksi protes Kaminer adalah momentum untuk melakukan reformasi hukum. Sementara di sisi yang berseberangan menilai sikap Kaminer adala bentuk pengkhianatan.
"Saya melihat anak-anak (di Sderot) tumbuh di medan perang. Saya melihat efek pada mereka, ketakutan, dan kadang-kadang kebencian. Saya sadar tidak ingin ambil bagian, tidak ingin memberikan kontribusi untuk menciptakan kebencian dan ketakutan dan tidak mengambil bagian dalam pendudukan," itulah kata-kata Kaminer kepada Israel Social TV sebelum dijebloskan ke penjara, seperti dikutip dari Independen, Jumat (29/1/2016).
Amnesty Internasional Israel pun lantas menentang hukuman yang dijatuhkan kepada Kaminer. Tentangan juga datang dari 19 anggota parlemen yang menyerukan pembebasan hukuman bagi Kaminer dan tahanan lainnya, segera dan tanpa syarat.
Israel menerapkan wajib militer kepada semua warga Israel yang berusia 18 tahun ke atas dengan pengecualian kelompok Arab Israel, perempuan ortodoks dan siapa yang tidak bisa memenuhinya karena alasan medis.
(ian)