KBRI Damaskus Selamatkan TKI dari Kepungan ISIS
A
A
A
DAMASKUS - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah berhasil menyelematkan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari kepungan ISIS. TKI bernama Casih binti Waan asal Subang, Jawa Barat itu berhasil dievakuasi dari wilayah Deir Ezzor yang hingga kini masih dikepung ISIS.
Menurut keterangan tertulis KBRI Damaskus yang diterima Sindonews pada Selasa (26/1), upaya penyelamatan Casih sudah direncanakan sejak awal Desember lalu. Upaya penyelamatan ini mulai direncakan setelah KBRI menerima permohonan dari majikan Casih, untuk membawa TKI asal Subang itu keluar dari Deir Ezzor.
"Pada awal Desember 2015 lalu, KBRI Damaskus menerima permohonan dari majikan untuk memulangkan Casih yang telah bekerja sejak tahun 2011 dan telah menyelesaikan kontrak kerjanya dari wilayah konflik Deir Ezzor. Namun, perjalanan darat keluar dari kota Deir Ezzor diputus dan dikepung oleh para pemberontak," bunyi keterangan KBRI Damaskus.
"Setelah mempelajari berbagai alternatif evakuasi, pada tanggal 6 Desember 2015, KBRI Damaskus mengirim Nota Diplomatik kepada Pemerintah Suriah agar dapat membantu penjemputan TKI dari Deir Ezzor menggunakan fasilitas militer Suriah," sambungnya.
Selain mengirimkan nota diplomatik, KBRI Damaskus juga melakukan pendekatan kepada Kementerian Dalam Negeri Suriah agar memerintahkan Kepala Kepolisian Suriah Wilayah Timur bekerja sama dengan Komando Militer Deir Ezzor agar mengevakuasi TKI tersebut dengan menggunakan helikopter ke wilayah aman di Kota Hasakah.
"Setelah diinapkan selama kurang lebih satu minggu di sebuah hotel di Hasakah, Casih diterbangkan ke Damaskus dengan menggunakan penerbangan swasta Suriah, Cham Wings Air. Casih telah berada di shelter KBRI Damaskus sejak tanggal 14 Januari 2016. Setelah urusan administratif keimigrasiannya selesai, maka akan segera direpatriasi ke Indonesia," imbuhnya.
Menurut keterangan tertulis KBRI Damaskus yang diterima Sindonews pada Selasa (26/1), upaya penyelamatan Casih sudah direncanakan sejak awal Desember lalu. Upaya penyelamatan ini mulai direncakan setelah KBRI menerima permohonan dari majikan Casih, untuk membawa TKI asal Subang itu keluar dari Deir Ezzor.
"Pada awal Desember 2015 lalu, KBRI Damaskus menerima permohonan dari majikan untuk memulangkan Casih yang telah bekerja sejak tahun 2011 dan telah menyelesaikan kontrak kerjanya dari wilayah konflik Deir Ezzor. Namun, perjalanan darat keluar dari kota Deir Ezzor diputus dan dikepung oleh para pemberontak," bunyi keterangan KBRI Damaskus.
"Setelah mempelajari berbagai alternatif evakuasi, pada tanggal 6 Desember 2015, KBRI Damaskus mengirim Nota Diplomatik kepada Pemerintah Suriah agar dapat membantu penjemputan TKI dari Deir Ezzor menggunakan fasilitas militer Suriah," sambungnya.
Selain mengirimkan nota diplomatik, KBRI Damaskus juga melakukan pendekatan kepada Kementerian Dalam Negeri Suriah agar memerintahkan Kepala Kepolisian Suriah Wilayah Timur bekerja sama dengan Komando Militer Deir Ezzor agar mengevakuasi TKI tersebut dengan menggunakan helikopter ke wilayah aman di Kota Hasakah.
"Setelah diinapkan selama kurang lebih satu minggu di sebuah hotel di Hasakah, Casih diterbangkan ke Damaskus dengan menggunakan penerbangan swasta Suriah, Cham Wings Air. Casih telah berada di shelter KBRI Damaskus sejak tanggal 14 Januari 2016. Setelah urusan administratif keimigrasiannya selesai, maka akan segera direpatriasi ke Indonesia," imbuhnya.
(esn)