Rusia Akan Lakukan Investigasi Jatuhnya Pesawat di Mesir
A
A
A
MOSKOW - Komite Investigasi Rusia akan melakukan investigasi terhadap maskapai Kogalymavia, setelah salah satu pesawat milik maskapai itu jatuh di Mesir dengan membawa penumpang sebanyak 224 orang.
Kator berita RIA yang disitir oleh Reuters, Sabtu (31/10/2015), melaporkan bahwa Komite Investigasi, berdasarkan peraturan yang berlaku di Rusia, kasus jatuhnya pesawat berjenis Airbus A-321 itu bisa dimasukkan dalam kategori tindak pidana. Hal ini merujuk pada peraturan yang berbunyi, melanggar aturan penerbangan dan persiapan untuk melakukan penerbangan.
Juru bicara Komite Investigasi, Vladimir Markin mengatakan, kasus tersebut dapat dikenakan Pasal 263 undang-undang kriminal Rusia yang berbunyi, "Pelanggaran peraturan keselamatan untuk perjalanan dan eksploitasi udara, laut atau transportasi udara internal".
Markin juga mengatakan, pihaknya akan membentuk tim investigasi dan akan dikirim ke Mesir. "Mereka akan bekerja sesuai dengan kemampuannya dan akan bekerjasama dengan perwakilan Republik Mesir, sesuai denga norma-norma hukum nasional dan internasional," kata Markin.
Pesawat milik maskapai Kogalymavia lepas landas dari Bandara Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir dan hendak menuju St. Petersburg, Rusia. Namun, petugas kontrol lalu lintas udara Mesir mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan pilot pesawat, 23 menit setelah lepas landas.
Kator berita RIA yang disitir oleh Reuters, Sabtu (31/10/2015), melaporkan bahwa Komite Investigasi, berdasarkan peraturan yang berlaku di Rusia, kasus jatuhnya pesawat berjenis Airbus A-321 itu bisa dimasukkan dalam kategori tindak pidana. Hal ini merujuk pada peraturan yang berbunyi, melanggar aturan penerbangan dan persiapan untuk melakukan penerbangan.
Juru bicara Komite Investigasi, Vladimir Markin mengatakan, kasus tersebut dapat dikenakan Pasal 263 undang-undang kriminal Rusia yang berbunyi, "Pelanggaran peraturan keselamatan untuk perjalanan dan eksploitasi udara, laut atau transportasi udara internal".
Markin juga mengatakan, pihaknya akan membentuk tim investigasi dan akan dikirim ke Mesir. "Mereka akan bekerja sesuai dengan kemampuannya dan akan bekerjasama dengan perwakilan Republik Mesir, sesuai denga norma-norma hukum nasional dan internasional," kata Markin.
Pesawat milik maskapai Kogalymavia lepas landas dari Bandara Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir dan hendak menuju St. Petersburg, Rusia. Namun, petugas kontrol lalu lintas udara Mesir mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan pilot pesawat, 23 menit setelah lepas landas.
(ian)