NATO Desak Rusia Hentikan Serangan di Suriah
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg meminta Rusia untuk segera menghentikan serangan ke wilayah Suriah. Menurutnya, penggunaan kekuatan militer tidak akan menyelesaikan konflik di negara yang dipimpin oleh Bashar al-Assad itu.
Stoltenberg, yang berbicara saat pertemuan tingkat Menteri anggota NATO di Brussels menuturkan, satu-satunya solusi untuk bisa menyelesaikan konflik di Suriah adalah solusi politik.
"Apa yang kita lihat adalah, adanya kebutuhan baru untuk inisiatif politik guna menemukan solusi politik bagi krisis di Suriah. Sebab, solusi militer bukanlah solusi jangkan panjang, harus ada yang mengakhiri pertempuran," kata Stoltenberg, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (8/10/2015).
Selain itu, menurut Stoltenberg, alasan lain mengapa Rusia harus menghentikan serangan di Suriah adalah karena serangan tersebut tidak menargetkan ISIS, melainkan kelompok pemberontak Suriah. Di matanya, serangan Rusia ditujukan untuk memperkuat rezim Bashar al-Assad, dan bukan membasmi ISIS.
"Harus ada solusi politik dan transisi. Dan, kekhawatiran saya adalah Rusia tidak menargetkan ISIS, tetapi mereka menargetkan kelompok oposisi lainnya, dan mereka mendukung rezim Assad. Saya meminta Rusia untuk memainkan peran konstruktif dan kooperatif dalam memerangi ISIS dan tidak terus mendukung rezim Assad," pungkasnya.
Stoltenberg, yang berbicara saat pertemuan tingkat Menteri anggota NATO di Brussels menuturkan, satu-satunya solusi untuk bisa menyelesaikan konflik di Suriah adalah solusi politik.
"Apa yang kita lihat adalah, adanya kebutuhan baru untuk inisiatif politik guna menemukan solusi politik bagi krisis di Suriah. Sebab, solusi militer bukanlah solusi jangkan panjang, harus ada yang mengakhiri pertempuran," kata Stoltenberg, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (8/10/2015).
Selain itu, menurut Stoltenberg, alasan lain mengapa Rusia harus menghentikan serangan di Suriah adalah karena serangan tersebut tidak menargetkan ISIS, melainkan kelompok pemberontak Suriah. Di matanya, serangan Rusia ditujukan untuk memperkuat rezim Bashar al-Assad, dan bukan membasmi ISIS.
"Harus ada solusi politik dan transisi. Dan, kekhawatiran saya adalah Rusia tidak menargetkan ISIS, tetapi mereka menargetkan kelompok oposisi lainnya, dan mereka mendukung rezim Assad. Saya meminta Rusia untuk memainkan peran konstruktif dan kooperatif dalam memerangi ISIS dan tidak terus mendukung rezim Assad," pungkasnya.
(esn)