Rouhani : Iran Adalah Pertahanan Terbaik Melawan Teror
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengklaim jika pasukan Iran adalah pasukan terbaik dalam melawan aksi teror dan mendesak negara-negara di Timur Tengah untuk tidak terlalu bergantung kepada negara-negara kuat di dunia.
"Hari ini, kekuatan terbesar dalam melawan intimidasi dan teror adalah tentara nasional kita," kata Rouhani dalam parade militer Iran yang dihelat di ibukota negara itu Teheran, seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (22/9/2015). Parade militer itu digelar dalam rangka 35 tahun Perang Iran-Irak yang berlangsung pada tahun 1980-1988.
Diungkapkan Rouhani, pasukan Iran selama ini ikut berjuang memerangi ISIS di Irak secara independen dan tidak bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Bantuan itu termasuk memberikan bantuan penasihat militer, senjata, dan pelatih baik untuk tentara Irak maupun milisi Syiah.
"Kita membantu tentara dan pemerintah Irak dan Suriah sesuai dengan permintaan mereka. Jika teroris mulai muncul di negara mereka maka satu-satunya harapan mereka adalah tentara Iran, Garda Revolusi, dan Basij (milisi). Mereka harus berhenti berpikir jika Barat atau kekuatan dunia akan membela mereka," ujarnya.
Iran selama ini kerap mengkritik kampanye perang AS terhadap ISIS dengan mengatakan bahwa dukungan dari barat dan sekutunya untuk pemberontak di Suriah membuka jalan bagi munculnya kelompok ekstrimis itu.
"Hari ini, kekuatan terbesar dalam melawan intimidasi dan teror adalah tentara nasional kita," kata Rouhani dalam parade militer Iran yang dihelat di ibukota negara itu Teheran, seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (22/9/2015). Parade militer itu digelar dalam rangka 35 tahun Perang Iran-Irak yang berlangsung pada tahun 1980-1988.
Diungkapkan Rouhani, pasukan Iran selama ini ikut berjuang memerangi ISIS di Irak secara independen dan tidak bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Bantuan itu termasuk memberikan bantuan penasihat militer, senjata, dan pelatih baik untuk tentara Irak maupun milisi Syiah.
"Kita membantu tentara dan pemerintah Irak dan Suriah sesuai dengan permintaan mereka. Jika teroris mulai muncul di negara mereka maka satu-satunya harapan mereka adalah tentara Iran, Garda Revolusi, dan Basij (milisi). Mereka harus berhenti berpikir jika Barat atau kekuatan dunia akan membela mereka," ujarnya.
Iran selama ini kerap mengkritik kampanye perang AS terhadap ISIS dengan mengatakan bahwa dukungan dari barat dan sekutunya untuk pemberontak di Suriah membuka jalan bagi munculnya kelompok ekstrimis itu.
(esn)